Disdik Tangsel Kecam Penyegelan PAUD oleh Legislator
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Aksi anggota DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Gacho Sunarso yang menyegel sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sekar Melati, Pondok Aren, Tangsel, Senin 19 Mei 2014, menuai kecaman.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Tangsel Mathodah menyayangkan hal itu terjadi. Seharusnya, kata dia, penyegelan PAUD dan Puskesmas di Jalan Reformasi III, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, tak perlu terjadi.
"Ini sangat disayangkan. Kenapa tidak bisa diselesaikan dengan baik-baik. Kan masih ada jalan lain selain penyegelan," katanya kepada wartawan di Tangsel, Rabu (21/5/2014).
Penyegelan itu, menurut Mathodah, sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar di PAUD itu. Bahkan, anak PAUD terpaksa belajar dengan kepanasan di atas tanah yang hanya dilapisi tikar.
Gacho mengklaim pemilik tanah di atas PAUD tersebut kesal lantaran sang pengurus sekolah itu tidak membantunya dalam Pileg 9 April 2014 lalu. Akibatnya, suara Gacho tak sesuai dengan target sebelumnya. Maka itu, Mathodah sedang mencari tahu kebenaran pemilik lahan itu.
"Bawahan saya hari ini sedang mencari tahu asal-usul kepemilikan lahannya," ujarnya.
Mathodah juga menegaskan, masih ada cara lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Agar anak-anak PAUD dan masyarakat bisa memanfaatkan gedung dengan luas lahan 150 meter persegi itu. "Saya memang belum berkomunikasi dengan Pak Gacho," ujarnya.
Meski demikian, jika memang lahan tersebut milik Gacho Sunarso pihaknya bakal memediasikan agar PAUD bisa berlanjut untuk anak-anak dapat belajar.
"PAUD-nya berizin. Kedepannya kita akan data lahan yang difungsikan PAUD agar tidak terjadi peristiwa penyegelan lagi," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Tangsel Mathodah menyayangkan hal itu terjadi. Seharusnya, kata dia, penyegelan PAUD dan Puskesmas di Jalan Reformasi III, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, tak perlu terjadi.
"Ini sangat disayangkan. Kenapa tidak bisa diselesaikan dengan baik-baik. Kan masih ada jalan lain selain penyegelan," katanya kepada wartawan di Tangsel, Rabu (21/5/2014).
Penyegelan itu, menurut Mathodah, sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar di PAUD itu. Bahkan, anak PAUD terpaksa belajar dengan kepanasan di atas tanah yang hanya dilapisi tikar.
Gacho mengklaim pemilik tanah di atas PAUD tersebut kesal lantaran sang pengurus sekolah itu tidak membantunya dalam Pileg 9 April 2014 lalu. Akibatnya, suara Gacho tak sesuai dengan target sebelumnya. Maka itu, Mathodah sedang mencari tahu kebenaran pemilik lahan itu.
"Bawahan saya hari ini sedang mencari tahu asal-usul kepemilikan lahannya," ujarnya.
Mathodah juga menegaskan, masih ada cara lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Agar anak-anak PAUD dan masyarakat bisa memanfaatkan gedung dengan luas lahan 150 meter persegi itu. "Saya memang belum berkomunikasi dengan Pak Gacho," ujarnya.
Meski demikian, jika memang lahan tersebut milik Gacho Sunarso pihaknya bakal memediasikan agar PAUD bisa berlanjut untuk anak-anak dapat belajar.
"PAUD-nya berizin. Kedepannya kita akan data lahan yang difungsikan PAUD agar tidak terjadi peristiwa penyegelan lagi," ujarnya.
(mhd)