Depok wacanakan pendidikan seks masuk mulok
A
A
A
Sindonews.com - Maraknya kasus kejahatan seksual yang dialami anak-anak, membuat Pemerintah Kota Depok mewacanakan akan memasukan pendidikan seks dalam muatan lokal (mulok) pendidikan.
"Saat ini kekerasan seksual pada anak sudah merebak. Ini merupakan penyakit sosial. Di Depok kami mewacanakan pemberian pendidikan seks sejak dini. Tujuannya sebagai preventif kekerasan seksual terhadap anak," kata Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad, di BalaiKota Depok, Rabu 7 Mei 2014 sore.
Menurut Idris, pendidikan seks secara dini akan menjadi muatan lokal. Pendidikan seks akan diberikan kepada siswa SD hingga SMP. Namun untuk mewujudkan hal itu maka Dinas Pendidikan melakukan kajian.
"Diperlukan workshop untuk dijadikan muatan lokal. Karena dibutuhkan persamaan persepsi dulu tentang pendidikan seks untuk anak," ujarnya.
Dikatakan Idris, di lingkungan swasta, pendidikan seks secara dini itu sudah ada yang memberikan. Setiap Jumat, pendidikan seks diberikan kepada siswi. Pendidikan seks yang diberikan itu tentang alat reproduksi kewanitaan.
Menurut Idris, pemberian pendidikan seks secara dini juga dapat diberikan di lingkungan RW layak anak. Namun hal itu pun diperlukan kesepahaman bersama.
"Diperlukannya kedekatan emosional orangtua dengan anak agar terhindar dari pelecehan seksual. Kemudian pemberian pendidikan agama kepada anak, baik anak itu sebagai subyek dan obyek," tutupnya.
"Saat ini kekerasan seksual pada anak sudah merebak. Ini merupakan penyakit sosial. Di Depok kami mewacanakan pemberian pendidikan seks sejak dini. Tujuannya sebagai preventif kekerasan seksual terhadap anak," kata Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad, di BalaiKota Depok, Rabu 7 Mei 2014 sore.
Menurut Idris, pendidikan seks secara dini akan menjadi muatan lokal. Pendidikan seks akan diberikan kepada siswa SD hingga SMP. Namun untuk mewujudkan hal itu maka Dinas Pendidikan melakukan kajian.
"Diperlukan workshop untuk dijadikan muatan lokal. Karena dibutuhkan persamaan persepsi dulu tentang pendidikan seks untuk anak," ujarnya.
Dikatakan Idris, di lingkungan swasta, pendidikan seks secara dini itu sudah ada yang memberikan. Setiap Jumat, pendidikan seks diberikan kepada siswi. Pendidikan seks yang diberikan itu tentang alat reproduksi kewanitaan.
Menurut Idris, pemberian pendidikan seks secara dini juga dapat diberikan di lingkungan RW layak anak. Namun hal itu pun diperlukan kesepahaman bersama.
"Diperlukannya kedekatan emosional orangtua dengan anak agar terhindar dari pelecehan seksual. Kemudian pemberian pendidikan agama kepada anak, baik anak itu sebagai subyek dan obyek," tutupnya.
(ysw)