Orangtua minta STIP beri jaminan keselamatan anaknya
A
A
A
Sindonews.com - Belasan orangtua siswa tingkat satu mendatangi kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara. Kedatangan orangtua itu untuk meminta kepastian dan perlindungan keselamatan anak mereka terkait meninggalnya Dimas Dikita Handoko (19).
Pihak sekolah kemudian menggelar pertemuan tertutup dengan para orangtua yang berlangsung siang tadi. Saat selesai, para orangtua murid enggan untuk memberikan keterangan terkait pertemuan tertutup itu.
Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Hubungan Masyarakat STIP Heru Widada mengatakan, pertemuan tersebut membahas tentang kesepakatan keluarga dan pihak kampus. Nantinya akan ada pertemuan lebih lanjut dimana para orangtua murid ingin bertemu dengan pimpinan STIP Marunda dengan pembahasan cara belajar di STIP.
"Tadi pertemuan hanya sebatas pertemuan keluarga, pembahasan tentang kepentingan bersama, intinya mengenai tindak lanjut kedepan, masing-masing akan saling evaluasi," ujar Heru di Kampus STIP Marunda, Senin (28/4/2014).
Heru menjelaskan, perwakilan orangtua tersebut berasal dari wilayah Jabodetabek. Nantinya, kata dia, para orangtua berniat mengumpulkan 550 orangtua tingkat satu lainnya untuk mendesak pihak kampus memberikan jaminan keamanan terhadap anak mereka.
"Orangtua tadi sudah meminta kontak orangtua yang di luar pulau jawa, untuk bisa ikut dalam pertemuan selanjutnya yang akan direncanakan," ucapnya.
Ia menambahkan, sampai saat ini pihak kampus masih menunggu hasil dari kepolisian terkait tujuh orang siswa STIP yang terlibat dalam kasus penganiayaan yang menewaskan Dimas. Sementara ini, untuk para tersangka itu hanya dinonaktifkan.
Baca:
Ditimpa kasus penganiayaan, STIP tetap ramai pendaftar
Pihak sekolah kemudian menggelar pertemuan tertutup dengan para orangtua yang berlangsung siang tadi. Saat selesai, para orangtua murid enggan untuk memberikan keterangan terkait pertemuan tertutup itu.
Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Hubungan Masyarakat STIP Heru Widada mengatakan, pertemuan tersebut membahas tentang kesepakatan keluarga dan pihak kampus. Nantinya akan ada pertemuan lebih lanjut dimana para orangtua murid ingin bertemu dengan pimpinan STIP Marunda dengan pembahasan cara belajar di STIP.
"Tadi pertemuan hanya sebatas pertemuan keluarga, pembahasan tentang kepentingan bersama, intinya mengenai tindak lanjut kedepan, masing-masing akan saling evaluasi," ujar Heru di Kampus STIP Marunda, Senin (28/4/2014).
Heru menjelaskan, perwakilan orangtua tersebut berasal dari wilayah Jabodetabek. Nantinya, kata dia, para orangtua berniat mengumpulkan 550 orangtua tingkat satu lainnya untuk mendesak pihak kampus memberikan jaminan keamanan terhadap anak mereka.
"Orangtua tadi sudah meminta kontak orangtua yang di luar pulau jawa, untuk bisa ikut dalam pertemuan selanjutnya yang akan direncanakan," ucapnya.
Ia menambahkan, sampai saat ini pihak kampus masih menunggu hasil dari kepolisian terkait tujuh orang siswa STIP yang terlibat dalam kasus penganiayaan yang menewaskan Dimas. Sementara ini, untuk para tersangka itu hanya dinonaktifkan.
Baca:
Ditimpa kasus penganiayaan, STIP tetap ramai pendaftar
(mhd)