Polda akan periksa wali kelas TK JIS
A
A
A
Sindonews.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menegaskan, penyidik akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap wali kelas yang juga guru, korban kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS).
Pasalnya, saat pemeriksaan pertama sang guru ini mengakui tidak mengetahui dan melihat gelagat yang aneh terhadap korban. Namun, dari beberapa keterangan saksi lainnya. Korban menangis dan sempat mengadu kalau dia dinakali.
"Kami akan memeriksa, bila memang dia menutupi kejadian itu maka akan dilihat apa sanksi yang akan diberikan," tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/4/2014).
Bila memang ditemukan adanya kelalaian, maka bisa diarahkan ke unsur pidana.
"Karena berdasarkan evaluasi Kemendikbud. Jadi masih banyak yang dikembangkan, terutama kasus sodomi serta ijin sekolah tersebut," jelasnya.
Dia menegaskan, setelah mencuatnya kasus sodomi ini, internal JIS dianggap lalai dalam pengawasan pengasuhan sejumlah anak dibawah.
"Ini suatu yang umum terjadi pelecehan padanya dengan cara sodomi fisik sudah luar biasa harusnya terdeteksi di sekolah," katanya.
Selain lalai dalam mengawasi anak didiknya, tambah Rikwanto, penyidik akan mendalami sistem yang dibangun di internal sekolah bertaraf internasional tersebut.
Pasalnya, saat pemeriksaan pertama sang guru ini mengakui tidak mengetahui dan melihat gelagat yang aneh terhadap korban. Namun, dari beberapa keterangan saksi lainnya. Korban menangis dan sempat mengadu kalau dia dinakali.
"Kami akan memeriksa, bila memang dia menutupi kejadian itu maka akan dilihat apa sanksi yang akan diberikan," tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/4/2014).
Bila memang ditemukan adanya kelalaian, maka bisa diarahkan ke unsur pidana.
"Karena berdasarkan evaluasi Kemendikbud. Jadi masih banyak yang dikembangkan, terutama kasus sodomi serta ijin sekolah tersebut," jelasnya.
Dia menegaskan, setelah mencuatnya kasus sodomi ini, internal JIS dianggap lalai dalam pengawasan pengasuhan sejumlah anak dibawah.
"Ini suatu yang umum terjadi pelecehan padanya dengan cara sodomi fisik sudah luar biasa harusnya terdeteksi di sekolah," katanya.
Selain lalai dalam mengawasi anak didiknya, tambah Rikwanto, penyidik akan mendalami sistem yang dibangun di internal sekolah bertaraf internasional tersebut.
(ysw)