Pedofil buronan FBI pernah mengajar di JIS
A
A
A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya sedang membuka arsip lawas untuk mengetahui kemungkinan ada kasus serupa yang terjadi di Jakarta International School (JIS). Karena berdasarkan data FBI, buronan yang kasus pedofilia di Amerika pernah mengajar di JIS.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, dari data yang dimiliki FBI, pria asal South Carolina, Amerika Serikat tersebut sempat menjadi tenaga pengajar di JIS periode tahun 1992 hingga tahun 2002.
Terkait temuan tersebut, Penyidik Polda Metro Jaya kini tengah mendalaminya.
"Sedang dicari, apakah dulu pernah ada kasus di Indonesia. Karena kejadiannya tahun 90-an kalau dia tersangkut kasus pedofilia," katanya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/4/2014).
Menurut data yang dimiliki FBI, diketahui bahwa William pernah bekerja di sejumlah sekolah internasional di berbagai negara.
"Pernah bekerja di sekolah internasional seperti London, Venezuela, Teheran, Madrid dan Jakarta. Dan di tiap sekolah ia bekerja, ia melakukan pedofilia," tegasnya.
Informasi terakhir, William telah meninggal dunia karena bunuh diri. Untuk itu, penyidik tengah mencari kasus yang menyeret nama William yang pernah terjadi di Jakarta.
Pihaknya juga akan melakukan koordinasi apakah pernah ada kejadian kekerasan yang ditutup-tutupi oleh sekolah internasional tersebut.
"Karena sudah cukup lama jadi akan kita cari kembali apakah pernah ada kasus serupa," tukasnya.
Menurut informasi, Wiliam bunuh diri di Nikaragua setelah dia ketahuan menyimpan photo anak lelaki bugil dalam flashdisk yang dimilikinya.
Di Nikaragua sendiri dia mengajar di sebuah sekolah internasional milik Amerika Serikat. Diduga, dia bunuh diri karena takut terkena hukuman berat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, dari data yang dimiliki FBI, pria asal South Carolina, Amerika Serikat tersebut sempat menjadi tenaga pengajar di JIS periode tahun 1992 hingga tahun 2002.
Terkait temuan tersebut, Penyidik Polda Metro Jaya kini tengah mendalaminya.
"Sedang dicari, apakah dulu pernah ada kasus di Indonesia. Karena kejadiannya tahun 90-an kalau dia tersangkut kasus pedofilia," katanya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/4/2014).
Menurut data yang dimiliki FBI, diketahui bahwa William pernah bekerja di sejumlah sekolah internasional di berbagai negara.
"Pernah bekerja di sekolah internasional seperti London, Venezuela, Teheran, Madrid dan Jakarta. Dan di tiap sekolah ia bekerja, ia melakukan pedofilia," tegasnya.
Informasi terakhir, William telah meninggal dunia karena bunuh diri. Untuk itu, penyidik tengah mencari kasus yang menyeret nama William yang pernah terjadi di Jakarta.
Pihaknya juga akan melakukan koordinasi apakah pernah ada kejadian kekerasan yang ditutup-tutupi oleh sekolah internasional tersebut.
"Karena sudah cukup lama jadi akan kita cari kembali apakah pernah ada kasus serupa," tukasnya.
Menurut informasi, Wiliam bunuh diri di Nikaragua setelah dia ketahuan menyimpan photo anak lelaki bugil dalam flashdisk yang dimilikinya.
Di Nikaragua sendiri dia mengajar di sebuah sekolah internasional milik Amerika Serikat. Diduga, dia bunuh diri karena takut terkena hukuman berat.
(ysw)