Korban menangis pasca dikerjai di toilet JIS
A
A
A
Sindonews.com - Kejahatan seksual yang terjadi di toilet Jakarta International School (JIS) ditengarai karena kurang pekanya tenaga pengajar. Pasalnya setelah dikerjai petugas kebersihan toilet, korban menangis saat kembali ke kelasnya.
"Kami heran, kenapa guru di kelas tidak peka ketika anak didiknya kembali ke kelas dalam keadaan menangis," katanya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/4/2014).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi juga tersangka di TKP, diketahui saat korban masuk ke toilet sudah ada tersangka Agun.
"Agun memergoki korban buang air kecilnya dan tidak bersih menyiramnya sehingga dihukum tersangka," katanya.
Setelah itu, pelaku Agun langsung memanggil Awan untuk membantunya mengerjai korban. Saat itu, sekira pukul 11.00 WIB karena giliran kerja mereka berdua adalah pagi hari.
Mereka mengerjai korban bergantian, usai memegangi dan membuka baju korban Awan kemudian ikut mengerjai korban dengan dibantu Agun.
"Sekitar sepuluh sampai lima belas menit mereka berdua melakukan pelecehan itu," jelasnya.
Usai melampiaskan nafsu bejatnya, kedua pelaku langsung mengancam korban untuk tidak melaporkan dan menceritakan kejadian tersebut. Seandainya menceritakan maka akan dihukum kembali.
"Mereka sempat mengancam korban, dan korban keluar sambil menangis," ujarnya.
Usai dikerjai, korban kemudian kembali ke kelas sambil menangis. Namun, wali kelas tidak peka kalau korban menangis karena disakiti selama di toilet.
"Itu yang kita bingung, kok gurunya malah tidak peka," tukasnya.
"Kami heran, kenapa guru di kelas tidak peka ketika anak didiknya kembali ke kelas dalam keadaan menangis," katanya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/4/2014).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi juga tersangka di TKP, diketahui saat korban masuk ke toilet sudah ada tersangka Agun.
"Agun memergoki korban buang air kecilnya dan tidak bersih menyiramnya sehingga dihukum tersangka," katanya.
Setelah itu, pelaku Agun langsung memanggil Awan untuk membantunya mengerjai korban. Saat itu, sekira pukul 11.00 WIB karena giliran kerja mereka berdua adalah pagi hari.
Mereka mengerjai korban bergantian, usai memegangi dan membuka baju korban Awan kemudian ikut mengerjai korban dengan dibantu Agun.
"Sekitar sepuluh sampai lima belas menit mereka berdua melakukan pelecehan itu," jelasnya.
Usai melampiaskan nafsu bejatnya, kedua pelaku langsung mengancam korban untuk tidak melaporkan dan menceritakan kejadian tersebut. Seandainya menceritakan maka akan dihukum kembali.
"Mereka sempat mengancam korban, dan korban keluar sambil menangis," ujarnya.
Usai dikerjai, korban kemudian kembali ke kelas sambil menangis. Namun, wali kelas tidak peka kalau korban menangis karena disakiti selama di toilet.
"Itu yang kita bingung, kok gurunya malah tidak peka," tukasnya.
(ysw)