Polisi: Bentrokan di Lapas Tangerang karena senggolan napi
A
A
A
Sindonews.com - Kabar bentrokan di Lapas Tangerang siang tadi karena dilatari hilangnya telepon seluler (handphone) milik salah seorang narapidana (napi) dibantah pihak kepolisian.
Menurut Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Riad, bentrokan ini disebabkan kesalahpahaman yang terjadi antar napi saat berinteraksi menjelang salat Jumat. Saat itu pintu blok dibuka dan tahanan saling bertemu.
"Awalnya dua napi berinisial ED dan R main ping-pong, lalu mereka senggolan. Terjadi salah paham dan akhirnya berkelahi. Teman-temannya yang lain membantunya sehingga terjadi bentrokan," papar Riad kepada wartawan, Jumat (18/4/2014).
Akibat peristiwa tersebut, kata Kapolres, ada empat napi yang terluka hingga harus dilarikan ke RSUD. Mereka mengalami luka akibat kena pukul dan hantaman benda tumpul.
Polres Tangerang telah menurunkan 200 personel untuk melakukan penjagaan, guna menghindari bentrokan susulan. Selain itu juga, sejumlah napi diperiksa untuk mencari provokator kericuhan tersebut.
"Kita tempatkan personel sampai situasi benar-benar kondusif. Napi yang terbukti memprovokasi bentrokan akan diberikan sanksi sesuai ketentuan," terang Kapolres.
Mudahnya terjadi kesalahpahaman antar napi, menurut Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Bambang Sumardiono, karena jumlah tahanan sudah overload.
Untuk jumlah tahanan di Lapas Kelas I Pemuda Tangerang sendiri sudah sekira 1.971 orang. Padahal kapasitas lapas yang hanya 1.356 orang. Sementara petugas jaga hanya berjumlah 16 orang.
Ditanya adakah sanksi bagi ke dua napi yang memicu kericuhan di lapas, Bambang mengatakan akan melakukan pemeriksaan secara mendalam terlebih dahulu. "Akan dibuktikan dulu, kalau ada pelanggaran tata tertib akan diberikan sanksi," tukasnya.
Menurut Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Riad, bentrokan ini disebabkan kesalahpahaman yang terjadi antar napi saat berinteraksi menjelang salat Jumat. Saat itu pintu blok dibuka dan tahanan saling bertemu.
"Awalnya dua napi berinisial ED dan R main ping-pong, lalu mereka senggolan. Terjadi salah paham dan akhirnya berkelahi. Teman-temannya yang lain membantunya sehingga terjadi bentrokan," papar Riad kepada wartawan, Jumat (18/4/2014).
Akibat peristiwa tersebut, kata Kapolres, ada empat napi yang terluka hingga harus dilarikan ke RSUD. Mereka mengalami luka akibat kena pukul dan hantaman benda tumpul.
Polres Tangerang telah menurunkan 200 personel untuk melakukan penjagaan, guna menghindari bentrokan susulan. Selain itu juga, sejumlah napi diperiksa untuk mencari provokator kericuhan tersebut.
"Kita tempatkan personel sampai situasi benar-benar kondusif. Napi yang terbukti memprovokasi bentrokan akan diberikan sanksi sesuai ketentuan," terang Kapolres.
Mudahnya terjadi kesalahpahaman antar napi, menurut Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Bambang Sumardiono, karena jumlah tahanan sudah overload.
Untuk jumlah tahanan di Lapas Kelas I Pemuda Tangerang sendiri sudah sekira 1.971 orang. Padahal kapasitas lapas yang hanya 1.356 orang. Sementara petugas jaga hanya berjumlah 16 orang.
Ditanya adakah sanksi bagi ke dua napi yang memicu kericuhan di lapas, Bambang mengatakan akan melakukan pemeriksaan secara mendalam terlebih dahulu. "Akan dibuktikan dulu, kalau ada pelanggaran tata tertib akan diberikan sanksi," tukasnya.
(hyk)