Pedagang Pasar Cisalak disuruh pilih sampah
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum melakukan perbaikan Pasar Cisalak, di Jalan Raya Bogor, Depok, ratusan pedagang diberi pesan agar ikut mengolah sampah di pasar tersebut. Perbaikan Pasar Cisalak sendiri ditargetkan rampung pada 2015 mendatang.
"Kami bersedia, memilah sampah, meningkatkan pengelolaan sampah, 3R dimulai dari diri sendiri," ujar para pedagang saat pengarahan di Pasar Cisalak, Kamis (3/4/2014).
Selain itu, pedagang juga bersedia melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon, minimal satu kios satu pohon, menyediakan tempat sampah terpilah, menjaga kebersihan dan drainase.
"Pasca kebakaran, kami segera menyatakan bahwa ini bencana, membuat TPS, tahapan ketiga rehabilitasi, kami membahas, segera dilakukan pembuatan DED nya tahun lalu, tahun 2015 selesai," papar Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
Nur Mahmudi menegaskan limbah dapat menghasilkan nilai ekonomis. Satu bulan, masyarakat yang memiliki bisnis bank sampah bahkan dapat menjadi jutawan.
"Satu bulan 3-4 ton sampah, jadi Rp200 juta. Jangan sepelekan limbah, harus mulai memilah," pesannya.
Selain itu, Nur Mahmudi juga meminta agar Unit Pelayanan Teknis (UPT) disiplin. Jangan hanya sekedar menarik uang retribusi sampah tetapi tidak pernah mengangkut sampah.
"Kami bersedia, memilah sampah, meningkatkan pengelolaan sampah, 3R dimulai dari diri sendiri," ujar para pedagang saat pengarahan di Pasar Cisalak, Kamis (3/4/2014).
Selain itu, pedagang juga bersedia melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon, minimal satu kios satu pohon, menyediakan tempat sampah terpilah, menjaga kebersihan dan drainase.
"Pasca kebakaran, kami segera menyatakan bahwa ini bencana, membuat TPS, tahapan ketiga rehabilitasi, kami membahas, segera dilakukan pembuatan DED nya tahun lalu, tahun 2015 selesai," papar Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
Nur Mahmudi menegaskan limbah dapat menghasilkan nilai ekonomis. Satu bulan, masyarakat yang memiliki bisnis bank sampah bahkan dapat menjadi jutawan.
"Satu bulan 3-4 ton sampah, jadi Rp200 juta. Jangan sepelekan limbah, harus mulai memilah," pesannya.
Selain itu, Nur Mahmudi juga meminta agar Unit Pelayanan Teknis (UPT) disiplin. Jangan hanya sekedar menarik uang retribusi sampah tetapi tidak pernah mengangkut sampah.
(ysw)