Gantung diri, rekannya sebut Mamad suka bengong
A
A
A
Sindonews.com - Kasus gantung diri yang dilakukan Mamad (25) kuli bangunan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat membuat rekan-rekannya geger. Diketahui, kalau korban dikenal tertutup dan sering terlihat melamun.
"Orangnya tertutup, enggak pernah cerita apa-apa," kata salah satu pekerja bangunan Masrokhan (47) yang menjadi saksi di kepolisian Kebon Jeruk, JUmat (28/2/2014).
Pembangunan ruko yang baru berjalan sekitar satu bulan itu memang hanya dikerjakan oleh lima tenaga kerja.
Mamad sendiri datang di minggu ke tiga dengan melamar secara pribadi. Sedangkan ke empat temannya merupakan pemborong yang sudah biasa bekerja bangunan. Sejak mulai bekerja, Mamad memiliki kepribadian yang asing. Dia berbicara hanya sekedarnya saja.
"Kalau lagi enggak bekerja, orangnya banyak bengong," ujarnya.
Hetty (32) pedagang nasi uduk di sekitar pembangunan ruko kaget mendengar adanya peristiwa kuli bangunan yang tewas gantung diri.
Menurutnya, selama pembangunan berjalan tidak ada keributan-keributan yang terdengar. Mereka para pekerja tampak akur dalam keseharianya, terlebih kalau sarapan pagi nasi uduk miliknya.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Slamet mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari motif menagapa korban gantung diri di pembangunan ruko tersebut. Sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
"Kami sudah memeriksa empat saksi, tiga pekerja bangunan dan satu tukan nasi. Pihak pemilik ruko dan keluarga belum dapat kami mintai keteranganya," ungkapnya.
"Orangnya tertutup, enggak pernah cerita apa-apa," kata salah satu pekerja bangunan Masrokhan (47) yang menjadi saksi di kepolisian Kebon Jeruk, JUmat (28/2/2014).
Pembangunan ruko yang baru berjalan sekitar satu bulan itu memang hanya dikerjakan oleh lima tenaga kerja.
Mamad sendiri datang di minggu ke tiga dengan melamar secara pribadi. Sedangkan ke empat temannya merupakan pemborong yang sudah biasa bekerja bangunan. Sejak mulai bekerja, Mamad memiliki kepribadian yang asing. Dia berbicara hanya sekedarnya saja.
"Kalau lagi enggak bekerja, orangnya banyak bengong," ujarnya.
Hetty (32) pedagang nasi uduk di sekitar pembangunan ruko kaget mendengar adanya peristiwa kuli bangunan yang tewas gantung diri.
Menurutnya, selama pembangunan berjalan tidak ada keributan-keributan yang terdengar. Mereka para pekerja tampak akur dalam keseharianya, terlebih kalau sarapan pagi nasi uduk miliknya.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Slamet mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari motif menagapa korban gantung diri di pembangunan ruko tersebut. Sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
"Kami sudah memeriksa empat saksi, tiga pekerja bangunan dan satu tukan nasi. Pihak pemilik ruko dan keluarga belum dapat kami mintai keteranganya," ungkapnya.
(ysw)