Wanita bertopi loreng tewas di depan warung kopi
A
A
A
Sindonews.com - Seorang wanita mendadak tewas di depan warung kopi di Beji, Kota Depok. Diduga wanita yang mengenakan topi loreng tersebut tewas karena sakit yang dideritanya.
Wanita paruh baya warga RT 04/02, Kelurahan Beji, Kota Depok ini dikenal warga sekitar sebagai tante Debi. Wanita tersebut meang dikenal warga kerap luntang-lantung di sekitar korban tewas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekira pukul 01.00 WIB, Jumat (28/2/2014) dini hari tadi, Debi yang menggunakan jaket hitam, jeans hitam, kaos coklat, dan topi loreng hijau mengeluh sakit.
Dengan tergopoh-gopoh, Debi datang ke warung kopi Harapan meminta pertolongan.
Hingga akhirnya, Winarno dan Wijana, tukang parkir yang sedang menjaga sepeda motor acara maulid nabi di jalan Taufiqurrahman di depan warung kopi Harapan, memberi korban minum minum air teh hangat.
"Hingga subuh pagi tadi dari mulut korban keluar busa, tidak lama kemudian korban kejang-kejang dan meninggal dunia," ujar Kanit Reskrim Polsek Beji AKP Syah Johan, Jumat (28/2/2014).
Johan menambahkan pihaknya mendatangi lokasi kejadian dan mencari saksi-saksi. Setelah dilakukan olah TKP oleh tim identifikasi, korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi.
"Menurut saksi, korban sering mondar mandir di sekitar TKP, dugaan sementara karena sakit, karena tanda-tanda kekerasan tidak ditemukan," tegas Johan.
Wanita paruh baya warga RT 04/02, Kelurahan Beji, Kota Depok ini dikenal warga sekitar sebagai tante Debi. Wanita tersebut meang dikenal warga kerap luntang-lantung di sekitar korban tewas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekira pukul 01.00 WIB, Jumat (28/2/2014) dini hari tadi, Debi yang menggunakan jaket hitam, jeans hitam, kaos coklat, dan topi loreng hijau mengeluh sakit.
Dengan tergopoh-gopoh, Debi datang ke warung kopi Harapan meminta pertolongan.
Hingga akhirnya, Winarno dan Wijana, tukang parkir yang sedang menjaga sepeda motor acara maulid nabi di jalan Taufiqurrahman di depan warung kopi Harapan, memberi korban minum minum air teh hangat.
"Hingga subuh pagi tadi dari mulut korban keluar busa, tidak lama kemudian korban kejang-kejang dan meninggal dunia," ujar Kanit Reskrim Polsek Beji AKP Syah Johan, Jumat (28/2/2014).
Johan menambahkan pihaknya mendatangi lokasi kejadian dan mencari saksi-saksi. Setelah dilakukan olah TKP oleh tim identifikasi, korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi.
"Menurut saksi, korban sering mondar mandir di sekitar TKP, dugaan sementara karena sakit, karena tanda-tanda kekerasan tidak ditemukan," tegas Johan.
(ysw)