Ababil paling mudah tergoda narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Psikolog dari Universitas Indonesia, Diennaryati Tjokrosuprihartono menilai, remaja dengan tingkat emosi yang tidak stabil (Ababil) paling mudah tergoda narkoba.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak muda gampang mengonsumsi narkoba. Misalnya stres, ketidakseimbangan emosi, atau belum mencapainya kedewasaan yang sesuai dengan usianya.
"Sehingga dia tidak mempertimbangkan kelakuannya, apakah tindakan itu baik atau buruk," kata Dini, Selasa (25/2/2014).
Pemerhati anak-anak ini menambahkan, mudahnya anak muda terjerumus dalam barang haram ini karena mereka kurang sarana untuk melalukan aktualisasi diri.
"Faktor pergaulan yang buruk dan salahnya pencarian jati diri menjadi jembatan mereka masuk dalam kehidupan obat-obatan terlarang," tukasnya.
Menurutnya, biasanya anak muda yang mengonsumsi narkoba lebih kepada untuk menjaga penampilannya ataupun eksis di lingkungannya.
"Anak muda yang terlibat narkoba biasanya karena pergaulan saja, mereka ingin dianggap eksis oleh lingkungan pergaulan mereka," paparnya.
Untuk itu, peredaran narkoba di kalangan anak muda harus ditangani secara serius. Karena anak muda ini merupakan tulang punggung kemajuan bangsa Indonesia.
"Untuk itu hukuman yang diberikan kepada pengedar narkoba sudah seharusnya memberikan rasa jera kepada siapa pun untuk tidak terlibat dengan bisnis obat terlarang," tutupnya.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak muda gampang mengonsumsi narkoba. Misalnya stres, ketidakseimbangan emosi, atau belum mencapainya kedewasaan yang sesuai dengan usianya.
"Sehingga dia tidak mempertimbangkan kelakuannya, apakah tindakan itu baik atau buruk," kata Dini, Selasa (25/2/2014).
Pemerhati anak-anak ini menambahkan, mudahnya anak muda terjerumus dalam barang haram ini karena mereka kurang sarana untuk melalukan aktualisasi diri.
"Faktor pergaulan yang buruk dan salahnya pencarian jati diri menjadi jembatan mereka masuk dalam kehidupan obat-obatan terlarang," tukasnya.
Menurutnya, biasanya anak muda yang mengonsumsi narkoba lebih kepada untuk menjaga penampilannya ataupun eksis di lingkungannya.
"Anak muda yang terlibat narkoba biasanya karena pergaulan saja, mereka ingin dianggap eksis oleh lingkungan pergaulan mereka," paparnya.
Untuk itu, peredaran narkoba di kalangan anak muda harus ditangani secara serius. Karena anak muda ini merupakan tulang punggung kemajuan bangsa Indonesia.
"Untuk itu hukuman yang diberikan kepada pengedar narkoba sudah seharusnya memberikan rasa jera kepada siapa pun untuk tidak terlibat dengan bisnis obat terlarang," tutupnya.
(ysw)