Emosi, istri jenderal minta sopir tabrak wartawan
A
A
A
Sindonews.com - Setelah menjalani pemeriksaan lebih dari 10 jam di Polres Bogor Kota, Jawa Barat, terkait kasus penganiayaan dan penyekapan, Mutiara Situmorang, istri Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Mangisi Situmorang tampak sangat emosi.
Mutiara yang didampingi Brigjen (Purn) Mangisi keluar dari ruang penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Bogor Kota sekira pukul 20.30 WIB, dan terus menunduk dan tak mau komentar soal kasusnya itu saat puluhan media mencoba meminta wawancara.
Emosinya memuncak saat akan memasuki mobil miliknya Honda Freed dengan nomor polisi F 10 AS. Dia memerintahkan sopirnya agar tancap gas. Padahal, di dekan mobil itu terdapan puluhan wartawan yang sudah menunggunya sejak pagi tadi.
"Tabrakkan saja, tabrakkan saja," katanya kepada sopir sebelum meninggalkan Mapolres Bogor Kota, Senin (24/2/2014).
Sebelumnya, Mutiara sempat membantah semua tudingan yang dilaporkan Yuliana Lewier. Bahkan ia siap menerima risiko akibat laporan pembantunya itu.
"Ya saya siap menerima konsekuensi apapun. Tapi saya enggak melakukan itu," katanya singkat sambil menunduk di belakang Henri Lumban Raja, pengacaranya saat dimintai konfirmasi oleh sejumlah wartawan.
Sementara Henri Lumban Raja mengatakan, kliennya diperiksa oleh penyidik sekira 50 pertanyaan. Sedangkan Brigjen (Purn) Mangisi hanya 29 pertanyaan. "Tidak ada penganiayaan dan penyekapan yang dilaporkan itu (Yuliana)," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Condro Sasongko mengatakan pihaknya masih harus mendalami keterangan dan bukti-bukti, baru pihaknya bisa menyimpulkan status terlapor.
"Kita masih dalami, besok gelar perkara dahulu baru kita putuskan, pasal-pasal apa saja yang disangkakan," katanya.
Baca:
Purnawirawan jenderal dan istrinya dicecar 50 pertanyaan
Mutiara yang didampingi Brigjen (Purn) Mangisi keluar dari ruang penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Bogor Kota sekira pukul 20.30 WIB, dan terus menunduk dan tak mau komentar soal kasusnya itu saat puluhan media mencoba meminta wawancara.
Emosinya memuncak saat akan memasuki mobil miliknya Honda Freed dengan nomor polisi F 10 AS. Dia memerintahkan sopirnya agar tancap gas. Padahal, di dekan mobil itu terdapan puluhan wartawan yang sudah menunggunya sejak pagi tadi.
"Tabrakkan saja, tabrakkan saja," katanya kepada sopir sebelum meninggalkan Mapolres Bogor Kota, Senin (24/2/2014).
Sebelumnya, Mutiara sempat membantah semua tudingan yang dilaporkan Yuliana Lewier. Bahkan ia siap menerima risiko akibat laporan pembantunya itu.
"Ya saya siap menerima konsekuensi apapun. Tapi saya enggak melakukan itu," katanya singkat sambil menunduk di belakang Henri Lumban Raja, pengacaranya saat dimintai konfirmasi oleh sejumlah wartawan.
Sementara Henri Lumban Raja mengatakan, kliennya diperiksa oleh penyidik sekira 50 pertanyaan. Sedangkan Brigjen (Purn) Mangisi hanya 29 pertanyaan. "Tidak ada penganiayaan dan penyekapan yang dilaporkan itu (Yuliana)," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Condro Sasongko mengatakan pihaknya masih harus mendalami keterangan dan bukti-bukti, baru pihaknya bisa menyimpulkan status terlapor.
"Kita masih dalami, besok gelar perkara dahulu baru kita putuskan, pasal-pasal apa saja yang disangkakan," katanya.
Baca:
Purnawirawan jenderal dan istrinya dicecar 50 pertanyaan
(mhd)