Rumah pejabat bank dirampok, penghuni disekap
A
A
A
Sindonews.com - Rumah pejabat bank swasta bernama Andang di Komplek DDN Kavling 44 Rt 05/09, Harjamukti, Cimanggids, Depok. Perampok bersenjata api dan celurit itu menyekap penghuni rumah.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 06.30 WIB, Rabu (12/2/2014) pagi. Saat itu, Andang sudah berangkat kerja sedangkan di rumah hanya ada pembantu (Nisa), sopir (Martijo), dan dua anak Andang.
Martijo mengatakan, saat kejadian dua anak Andang sedang makan bersama Nisa di ruang makan. Tiba-tiba saja, sekelompok orang asing masuk dan menyandera mereka. Martijo disekap di ruang berbeda dengan Nisa dan dua anak Andang.
“Satu orang bawa pistol dan satu lagi bawa celurit. Leher saya dikalungi celurit,” kata Martijo, Rabu (12/2/2014).
Martijo pun tak berdaya karena kedua tangganya diikat menggunakan tali rapia dan tali sepatu. Kemudian dia di telungkupkan di lantai. Setelah tak berdaya, Martijo diminta untuk mengunjukkan lemari brankas.
“Ada di ruang utama bapak (Andang). Saya disuruh nunjukin sambil dikalungin celurit,” akunnya.
Sementara itu, Nisa dan dua anak Andang diamankan oleh para pelaku di kamar belakang. Setelah membuka brankas, para pelaku langsung mengambil barang berharga berupa dokumen dan perhiasan.
“Habis itu mereka lari. Tapi saya enggak tahu kemana karena saya masih diikat,” ceritanya.
Hingga kini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Bahkan tim K9 pun ikut diterjunkan.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 06.30 WIB, Rabu (12/2/2014) pagi. Saat itu, Andang sudah berangkat kerja sedangkan di rumah hanya ada pembantu (Nisa), sopir (Martijo), dan dua anak Andang.
Martijo mengatakan, saat kejadian dua anak Andang sedang makan bersama Nisa di ruang makan. Tiba-tiba saja, sekelompok orang asing masuk dan menyandera mereka. Martijo disekap di ruang berbeda dengan Nisa dan dua anak Andang.
“Satu orang bawa pistol dan satu lagi bawa celurit. Leher saya dikalungi celurit,” kata Martijo, Rabu (12/2/2014).
Martijo pun tak berdaya karena kedua tangganya diikat menggunakan tali rapia dan tali sepatu. Kemudian dia di telungkupkan di lantai. Setelah tak berdaya, Martijo diminta untuk mengunjukkan lemari brankas.
“Ada di ruang utama bapak (Andang). Saya disuruh nunjukin sambil dikalungin celurit,” akunnya.
Sementara itu, Nisa dan dua anak Andang diamankan oleh para pelaku di kamar belakang. Setelah membuka brankas, para pelaku langsung mengambil barang berharga berupa dokumen dan perhiasan.
“Habis itu mereka lari. Tapi saya enggak tahu kemana karena saya masih diikat,” ceritanya.
Hingga kini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Bahkan tim K9 pun ikut diterjunkan.
(ysw)