3 bocah yatim-piatu tertular HIV

Selasa, 11 Februari 2014 - 12:32 WIB
3 bocah yatim-piatu tertular HIV
3 bocah yatim-piatu tertular HIV
A A A
Sindonews.com - Tiga bocah yang sudah yatim-piatu di Tambora, Jakarta Barat harus menderita karena tertular penyakit HIV/AIDS dari orang tua mreka yang sudah meninggal. Kini nyawa mereka diujung tanduk karena dua dari tiga bersaudara ini ditolak berobat oleh rumah sakit.

Kakak beradik LTP (12), NS (6) dan NSR (4) warga RW 05/09 Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat positiv terjangkit Virus HIV/Aids. Dari ketiga kakak beradik tersebut, hanya NS yang baru mendapatkan perawatan di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

Ronih (50) nenek ketiga anak itu menjelaskan, ketiga cucunya itu sejak kecil memang sudah sering berpenyakitan, sedangkan orang tuanya SW (37) dan ibunya NJ (30) telah meninggal dunia karena virus HIV.

"Orang tuanya sudah meninggal beberapa bulan lalu, ketiganya dirawat oleh saya dan anak saya, Aceng (32)," katanya Ronih di rumahnya, Selasa (7/2/2014).

Beruntung para tetangga mau membantu anak-anak ini. Kalau anak-anak ini sakit, tetangga patungan buat beli obat atau makanan.

"Bahkan, saat ini beberapa ibu PKK sedang menunggui cucu saya, NS, di rumah sakit," kata Ronih.

Ketua Rw 09, Tontowi tidak menyangka jika ketiga anak itu menderita HIV/AIDS. Namun, ketika NS sakit keras pada Selasa 5 Februari 2014 malam dan dibawa oleh warga ke puskesmas Tambora, NS dinyatakan positiv HIV.

Sebab, seorang dokter yang hendak memeriksa NS, ternyata sudah mengenal anak itu. Ternyata NS kerap diajak almarhum ibunya berobat ke Puskesmas Tambora.

"Kami mengira NS mengalami sakit kurang gizi buruk karena badan NS dan dua saudaranya sangat kurus. Ibunya itu mengidap HIV/AIDS," jelasnya.

Benar saja, kata Tontowi, setelah diperiksa, NS mengidap HIV AIDS. Dokter pun meminta kepada Tontowi untuk membawa dua saudara NS untuk diperiksa.

Ternyata hasilnya sama. Ketiganya mengidap HIV/AIDS. NS mengalami HIV/AIDS stadium 4, LTP Stadium 2, dan SNR stadium 1.

"Baru NS yang mendapatkan perawatan di RSUD, sedangkan dua saudaranya belum karena kata dokter belum memiliki BPJS. Kami kasihan sama anak-anak itu. Pada Jumat lalu kami membuatkan BPJS untuk dua anak itu, sampai sekarang belum tahu," ungkapnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7170 seconds (0.1#10.140)