Pleno KPU, Polda siapkan barakuda dan water canon
A
A
A
Sindonews.com - Dalam melaksanakan simulasi pengamanan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya menitik beratkan pada pengamanan sidang pleno.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda) Rikwanto mengatakan, sejumlah pasukan dan kendaraan taktis akan dipusatkan saat rapat pleno dan rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional di Gedung KPU berlangsung.
"Kami turunkan 300 personel gabungan untuk antisipasi keamanan pelaksanaan sidang pleno. Sesuai SOP, standar peralatan kalau terjadi chaos ada dua water canon, dua baracuda, dua mobil escape dan gas air mata," terang Rikwanto, di Gedung KPU, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Rikwanto menuturkan, kendaraan taktis dipersiapkan lantaran untuk mengantisipasi kondisi terburuk saat rapat pleno. Menurutnya, dalam momen rapat penentuan tersebut selain partai peserta pemilu, kerap ada pendukung yang diduga akan membuat ulah kalau partainya kalah.
"Di dalam akan disimulasikan, dalam sidang rapat pleno ada yang protes, dan sampai melempar benda dekat dirinya dan mengancam keselamatan KPU, kepolisian akan mengamankan baik komisioner dan pelakunya," katanya.
Tugas polisi, lanjut Rikwanto, akan memastikan proses sidang pleno tetap berjalan. Dalam kondisi terburuknya, komisioner KPU yang memimpin sidang rapat pleno akan diamankan di dalam save room, yang saat ini sudah disediakan.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya bersama Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Menteng melakukan gladi bersih sebagai persiapan simulasi pengamanan pemilu yang bakal dilakukan besok di Gedung KPU. Dipilihnya gedung KPU lantaran untuk membaca situasi dan kondisi langsung di lapangan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda) Rikwanto mengatakan, sejumlah pasukan dan kendaraan taktis akan dipusatkan saat rapat pleno dan rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional di Gedung KPU berlangsung.
"Kami turunkan 300 personel gabungan untuk antisipasi keamanan pelaksanaan sidang pleno. Sesuai SOP, standar peralatan kalau terjadi chaos ada dua water canon, dua baracuda, dua mobil escape dan gas air mata," terang Rikwanto, di Gedung KPU, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Rikwanto menuturkan, kendaraan taktis dipersiapkan lantaran untuk mengantisipasi kondisi terburuk saat rapat pleno. Menurutnya, dalam momen rapat penentuan tersebut selain partai peserta pemilu, kerap ada pendukung yang diduga akan membuat ulah kalau partainya kalah.
"Di dalam akan disimulasikan, dalam sidang rapat pleno ada yang protes, dan sampai melempar benda dekat dirinya dan mengancam keselamatan KPU, kepolisian akan mengamankan baik komisioner dan pelakunya," katanya.
Tugas polisi, lanjut Rikwanto, akan memastikan proses sidang pleno tetap berjalan. Dalam kondisi terburuknya, komisioner KPU yang memimpin sidang rapat pleno akan diamankan di dalam save room, yang saat ini sudah disediakan.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya bersama Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Menteng melakukan gladi bersih sebagai persiapan simulasi pengamanan pemilu yang bakal dilakukan besok di Gedung KPU. Dipilihnya gedung KPU lantaran untuk membaca situasi dan kondisi langsung di lapangan.
(ysw)