Ahok akan 'paksa' warga Kampung Pulo pindah
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama nampaknya sudah mulai gerah dengan warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur yang menempati bantaran Kali Ciliwung.
"Kampung Pulo pasti akan banjir terus sampai kiamat karena warga tinggal di bantaran sungai," katanya di Balai Kota, Senin (3/2/2014).
Banjir di Kampung Pulo, lanjutnya, karena pemukiman warga berdiri di atas bantaran Kali Ciliwung. Maka itu, tak heran bila perkampungn tersebut selalu menjadi langganan banjir meski Ibukota Jakarta tidak sedang dilanda hujan lokal.
"Kalau debit air kiriman datang dari Hulu Ciliwung sangat besar, kampung itu tetap bakal banjir walau disini enggak hujan," ujarnya.
Karena itu, Ahok meminta agar warga Kampung Pulo yang telah puluhan tahun bermukim di daerah terlarang bersedia direlokasi ke rusun yang disediakan jajarannya.
Bila tidak mau pindah, bangunan liar warga setempat diminta mundur sejauh 20 meter dari bantaran Kali Ciliwung.
"Kami mau bangun sheetpile atau dinding turap untuk menahan debit air di wilayah itu. Kadang kami terpaksa memaksa. Ini seperti ngurus anak-anak saja, kami paksa kalau mereka ngelawan," tukasnya.
"Kampung Pulo pasti akan banjir terus sampai kiamat karena warga tinggal di bantaran sungai," katanya di Balai Kota, Senin (3/2/2014).
Banjir di Kampung Pulo, lanjutnya, karena pemukiman warga berdiri di atas bantaran Kali Ciliwung. Maka itu, tak heran bila perkampungn tersebut selalu menjadi langganan banjir meski Ibukota Jakarta tidak sedang dilanda hujan lokal.
"Kalau debit air kiriman datang dari Hulu Ciliwung sangat besar, kampung itu tetap bakal banjir walau disini enggak hujan," ujarnya.
Karena itu, Ahok meminta agar warga Kampung Pulo yang telah puluhan tahun bermukim di daerah terlarang bersedia direlokasi ke rusun yang disediakan jajarannya.
Bila tidak mau pindah, bangunan liar warga setempat diminta mundur sejauh 20 meter dari bantaran Kali Ciliwung.
"Kami mau bangun sheetpile atau dinding turap untuk menahan debit air di wilayah itu. Kadang kami terpaksa memaksa. Ini seperti ngurus anak-anak saja, kami paksa kalau mereka ngelawan," tukasnya.
(ysw)