Dilanda banjir, warga Tionghoa tetap bersyukur

Jum'at, 31 Januari 2014 - 21:36 WIB
Dilanda banjir, warga...
Dilanda banjir, warga Tionghoa tetap bersyukur
A A A
Sindonews.com - Puluhan tahun merasa tidak diakui oleh Indonesia. Akhirnya pada tahun 2002 lalu warga Tionghoa merasa bersyukur dengan penetapan Imlek jadi libur nasional.

Tokoh Indonesia Tionghoa (INTI) Ulung Rusman mengatakan, keberadaan warga Tionghoa di Indonesia saat ini lebih baik dibandingkan dengan era sebelumnya.

Penghargaan terhadap keberagaman tidak bisa tidak menjadi syarat yang harus digalakkan terus untuk mengikat sebuah hubungan yang harmonis di dalam masyarakat majemuk.

"Warga Tionghoa mengharapkan kondisi yang lebih baik pasca reformasi. Kita bersyukur, generasi Tionghoa yang lahir era 90-an sudah lebih percaya diri dalam hubungan sosial karena kondisi sosial lebih kondusif dibandingkan dengan generasi sebelumnya," kata Ulung kepada wratwan di Depok, Jumat (31/1/2014).

Menurutnya, perbaikan kondisi ini secara signifikan mulai dirasakan berkat kebijakan yang dikeluarkan oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Semoga warga masyarakat Tionghoa dapat semakin menunjukkan identitasnya di tengah masyarakat, kita tahu dari kita berasal dan kita tahu di mana kita berdiri dan berjuang. Karena kita adalah anak kandung dari negeri ini," ungkapnya.

Mengenai perayaan Imlek tahun ini yang dibarengi dengan bencana banjir, Ulung menuturkan, solidaritas dan turut merasakan beban warga yang menjadi korban bencana harus menjadi pengikat persaudaraan antar-sesama.

"Perayaan Imlek tahun ini berlangsung di tengah situasi darurat bencana. Kita berdoa semoga bencana ini segera berlalu dan datang hari-hari yang lebih baik pada masa depan," papar Sekjen Federasi Olahraga Barongsai Indonesia tersebut.

Sementara itu, Halim, pengurus Vihara Budi Dharma mengaku, pihaknya tidak mempersiapkan khusus seperti tahun sebelumnya. Karena sebagian umat sedang dirundung bencana banjir.

"Tahun ini lebih sepi dari tahun kemarin, rumah dan jalan warga yang biasanya kemari banyak yang terendam banjir ya, jadi mungkin masih repot," ujarnya.

Ibadah menyambut Imlek di vihara yang terletak di dalam Gang Sinar Budi tersebut tahun ini berlangsung sederhana, dan pihaknya tidak melakukan persiapan apa-apa seperti perhiasan serta corah cerah seperti warna kuning dan merah. Menurut Halim, hal itu tidak akan mengurangi kekhusyuan ibadah umat.

"Yang paling penting adalah kita bersyukur masih bisa dipertemukan dengan tahun ini. Harapan dan doa kita sederhana, semoga semuanya dianugerahi kesehatan, kesejahteraan, dan selamat dari semua bencana," ucap laki-laki yang sudah bertahun-tahun mengabdi di Vihara Budi Dharma ini.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7982 seconds (0.1#10.140)