Mengidap HIV, rumah duka disterilisasi
A
A
A
Sindonews.com - AR, anak laki-laki berusia 8 tahun kelas 2 SD di Jatijajar, Tapos, Depok, tak kuat menahan derita penyakit HIV yang dideritanya. AR akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 18.15 WIB, Kamis 30 Januari 2014.
AR disemayamkan di rumah duka wilayah Jatijajar, Tapos, Depok, malam ini. AR dimakamkan dekat dengan tempat tingggalnya.
Sejak diketahui AR meninggal dunia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok langsung mensterilisasi rumah duka dan jenazah AR. Sebelum meninggal, AR sempat diare secara terus-menerus dengan warna kehitaman.
AR tertular HIV dari orangtuanya. Ayahnya meninggal karena HIV dan mengkonsumsi narkoba suntik, sedangkan ibunya meninggal tahun 2011 karena penyakit yang sama dan sudah pernah menikah empat kali.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kota Depok Ari Triyatna mengaku, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan pihak Puskesmas menangani jenazah AR secara khusus. Salah satunya, tim forensik Polresta Depok ikut memandikan jenazah AR.
"Untuk penyakit HIV-nya memang tidak menyebar, tetapi yang dikhawatirkan penyakit penyertanya seperti TBC dan hepatitis yang diderita AR, itu khawatir menular lewat udara, karena itu sejak semalam Dinkes sudah lakukan sterilisasi," ungkapnya di Jatijajar, Depok, Jumat (31/01/2014).
Ketua RT 08/08 Dadin Hermawan mengatakan, sehari-hari AR dikenal sebagai anak yang periang dan berprestasi di sekolahnya. Kondisi kesehatan AR semakin menurun sejak November 2013.
"Ketahuan AR mengidap HIV sebenarnya sejak bulan Mei, lalu saat berwisata ke Ragunan mungkin kecapean, akhirnya drop November 2013 dan terus menurun, kalau petugas Puskesmas bilang memang masa inkubasinya 5-7 tahun, dan kami sebagai warga merasa kehilangan pastinya," tutup Dadin.
Saat mendengar kejadian tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok Diah Sadiah langsung menuju lokasi. Begitu juga dengan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
AR disemayamkan di rumah duka wilayah Jatijajar, Tapos, Depok, malam ini. AR dimakamkan dekat dengan tempat tingggalnya.
Sejak diketahui AR meninggal dunia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok langsung mensterilisasi rumah duka dan jenazah AR. Sebelum meninggal, AR sempat diare secara terus-menerus dengan warna kehitaman.
AR tertular HIV dari orangtuanya. Ayahnya meninggal karena HIV dan mengkonsumsi narkoba suntik, sedangkan ibunya meninggal tahun 2011 karena penyakit yang sama dan sudah pernah menikah empat kali.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kota Depok Ari Triyatna mengaku, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan pihak Puskesmas menangani jenazah AR secara khusus. Salah satunya, tim forensik Polresta Depok ikut memandikan jenazah AR.
"Untuk penyakit HIV-nya memang tidak menyebar, tetapi yang dikhawatirkan penyakit penyertanya seperti TBC dan hepatitis yang diderita AR, itu khawatir menular lewat udara, karena itu sejak semalam Dinkes sudah lakukan sterilisasi," ungkapnya di Jatijajar, Depok, Jumat (31/01/2014).
Ketua RT 08/08 Dadin Hermawan mengatakan, sehari-hari AR dikenal sebagai anak yang periang dan berprestasi di sekolahnya. Kondisi kesehatan AR semakin menurun sejak November 2013.
"Ketahuan AR mengidap HIV sebenarnya sejak bulan Mei, lalu saat berwisata ke Ragunan mungkin kecapean, akhirnya drop November 2013 dan terus menurun, kalau petugas Puskesmas bilang memang masa inkubasinya 5-7 tahun, dan kami sebagai warga merasa kehilangan pastinya," tutup Dadin.
Saat mendengar kejadian tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok Diah Sadiah langsung menuju lokasi. Begitu juga dengan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
(mhd)