Perampok satroni rumah pejabat Kemendagri
A
A
A
Sindonews.com - Dua pelaku curian motor (curanmor) menyatroni kediaman Tyas Fatoni, pejabat eselon I Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di kawasan Komplek PWI, Jalan Koran No. F/91 RT 01/09 Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.
Untungnya, aksi para pelaku dipergoki pembantu rumah tangga. Dua pelaku curanmor sempat menodongkan pistol ke salah seorang pembantu. Sempat merasa takut sang pembantu langsung berhasil melarikan diri, dan menelepon pemilik rumah.
Berdasarkan keterangan yang di dapat dari Lina pembantu rumah tangga, aksi kedua penjahat tersebut terjadi pukul 13.30 WIB siang tadi. Saat kejadian berlangsung Lina sedang menemani tidur anaknya, Rafli (3), di garasi rumah.
"Saat saya membuka tirai, ada yang mengutak-ngatik motor. Ketika saya panggil, pelaku menodong pistol dan bilang 'diam'. Saya langsung kabur ke kamar atas manggil pembantu yang lain," kata Lina, Selasa (28/1/2014).
Saat kejadian berlangsung Lina bersama anaknya dan kedua pembantu yang bernama Rini, Yanti dan Asha, anak ketiga pemilik rumah yang masih berusia 3,5 tahun. Mereka hanya bisa melihat dari jendela kamar atas aksi pembobolan dua motor yang terparkir di teras rumah tersebut. "Kami cuma lihat saja. Dia terus ngutak-ngatik motor Supra dan Mega Pro," Kata Lina.
Tak berani melihat langsung aksi kedua perampok pembantu yang sudah bekerja selama sembilan tahun itu baru berani turun saat polisi sudah datang.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Jatinegara AKP Ambarita mengatakan dua perambok berencana mencuri sepeda motor Honda Supra X dengan plat nomor B 3736 TXJ dan Honda Mega Pro BE 5171 FQ. Aksi tersebut akhirnya gagal dikarenakan kunci ban motor masih tergembok. "Gagal, ban motor masih tergembok. Kontaknya berhasil dibobol," kata Ambarita.
Saat ini pelaku dengan ciri-ciri berbaju kuning, bertopi dan berbadan tegap dan satu pelaku lain memiliki kulit sawo matang, berbaju hitam dan berambut ikal masih dalam pencarian.
Tyas Fatoni, mengatakan dia langsung pulang saat mengetahui rumahnya sedang dibobol perampok. "Saya dapat telepon dari suami, rumah didatangi perampok, saya langsung pulang. Padahal rumah tidak pernah sepi karena dihuni oleh tiga orang pembantu dan adik kandung saya," terang Kasubid BUMD Kementerian Dalam Negeri Bidang Keuangan Daerah ini.
Untungnya, aksi para pelaku dipergoki pembantu rumah tangga. Dua pelaku curanmor sempat menodongkan pistol ke salah seorang pembantu. Sempat merasa takut sang pembantu langsung berhasil melarikan diri, dan menelepon pemilik rumah.
Berdasarkan keterangan yang di dapat dari Lina pembantu rumah tangga, aksi kedua penjahat tersebut terjadi pukul 13.30 WIB siang tadi. Saat kejadian berlangsung Lina sedang menemani tidur anaknya, Rafli (3), di garasi rumah.
"Saat saya membuka tirai, ada yang mengutak-ngatik motor. Ketika saya panggil, pelaku menodong pistol dan bilang 'diam'. Saya langsung kabur ke kamar atas manggil pembantu yang lain," kata Lina, Selasa (28/1/2014).
Saat kejadian berlangsung Lina bersama anaknya dan kedua pembantu yang bernama Rini, Yanti dan Asha, anak ketiga pemilik rumah yang masih berusia 3,5 tahun. Mereka hanya bisa melihat dari jendela kamar atas aksi pembobolan dua motor yang terparkir di teras rumah tersebut. "Kami cuma lihat saja. Dia terus ngutak-ngatik motor Supra dan Mega Pro," Kata Lina.
Tak berani melihat langsung aksi kedua perampok pembantu yang sudah bekerja selama sembilan tahun itu baru berani turun saat polisi sudah datang.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Jatinegara AKP Ambarita mengatakan dua perambok berencana mencuri sepeda motor Honda Supra X dengan plat nomor B 3736 TXJ dan Honda Mega Pro BE 5171 FQ. Aksi tersebut akhirnya gagal dikarenakan kunci ban motor masih tergembok. "Gagal, ban motor masih tergembok. Kontaknya berhasil dibobol," kata Ambarita.
Saat ini pelaku dengan ciri-ciri berbaju kuning, bertopi dan berbadan tegap dan satu pelaku lain memiliki kulit sawo matang, berbaju hitam dan berambut ikal masih dalam pencarian.
Tyas Fatoni, mengatakan dia langsung pulang saat mengetahui rumahnya sedang dibobol perampok. "Saya dapat telepon dari suami, rumah didatangi perampok, saya langsung pulang. Padahal rumah tidak pernah sepi karena dihuni oleh tiga orang pembantu dan adik kandung saya," terang Kasubid BUMD Kementerian Dalam Negeri Bidang Keuangan Daerah ini.
(hyk)