Perampok bersenpi gasak 27 HP di Jembatan Hitam
A
A
A
Sindonews.com - Kawanan perampok bersenjata api beraksi di sebuah toko ponsel di Jalan Jatinegara Timur I, Jatinegara, Jakarta Timur atau lebih dikenal dengan kawasan Jembatan Hitam. Puluhan ponsel bernilai jutaan rupiah raib digasak pelaku.
Peristiwa terjadi pada Minggu 19 Januari malam sekira pukul 23 WIB. Saat itu, dua pegawai yakni Syamsudin dan Heri tengah bersiap menutup toko.
"Tiba-tiba dua pelaku datang mengendarai satu motor. Mereka mengetuk pintu toko kemudian dibuka oleh pegawai," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Sri Bhayakari saat dihubungi, Senin (20/1/2014).
Pelaku yang langsung masuk dan menodongkan senjata api ke arah perut Syamsudin dan mengikat kedua pegawai tersebut dan menutup wajah korban dengan gorden yang ada di dalam toko.
Tercatat ada 27 ponsel senilai Rp20 juta yang berhasil dibawa kabur pelaku. "Pelaku kabur menggunakan sepeda motor yang tidak berplat nomor," ucap Sri.
Polisi kini masih menyelidiki kasus tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. Namun, kata Sri, pihaknya terkendala dengan tidak adanya CCTV yang terpasar di area toko terebut. "Sampai saat ini kami belum mendapat laporan adanya CCTV di toko itu. Tapi kami terus melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku," tegasnya.
Peristiwa terjadi pada Minggu 19 Januari malam sekira pukul 23 WIB. Saat itu, dua pegawai yakni Syamsudin dan Heri tengah bersiap menutup toko.
"Tiba-tiba dua pelaku datang mengendarai satu motor. Mereka mengetuk pintu toko kemudian dibuka oleh pegawai," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Sri Bhayakari saat dihubungi, Senin (20/1/2014).
Pelaku yang langsung masuk dan menodongkan senjata api ke arah perut Syamsudin dan mengikat kedua pegawai tersebut dan menutup wajah korban dengan gorden yang ada di dalam toko.
Tercatat ada 27 ponsel senilai Rp20 juta yang berhasil dibawa kabur pelaku. "Pelaku kabur menggunakan sepeda motor yang tidak berplat nomor," ucap Sri.
Polisi kini masih menyelidiki kasus tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. Namun, kata Sri, pihaknya terkendala dengan tidak adanya CCTV yang terpasar di area toko terebut. "Sampai saat ini kami belum mendapat laporan adanya CCTV di toko itu. Tapi kami terus melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku," tegasnya.
(rsa)