Depok bakal data PNS gendut
Depok bakal data PNS gendut
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Kesehatan Kota Depok berinisiatif untuk melakukan pendataan berapa jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengalami kegemukan atau obesitas. Tujuannya agar pelayanan publik tetap optimal dengan tubuh pegawai yang bugar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok dr Lies Karmawati menegaskan, pendataan tersebut juga terkait untuk mengukur Indeks Masa Tumbuh (IMT) masing-masing PNS. Caranya dengan bermacam-macam, seperti konseling gizi dan peningkatan olahraga kesehatan jasmani.
"Kami incar siapa saja PNS yang mengalami obesitas atau overweight. Karena itu program gerakan makan Sehari Tanpa Nasi (One Day No Rice) dapat membantu PNS lebih sehat," ungkapnya di Depok, Sabtu (18/01/2014).
Caranya, kata Lies, dengan banyak mengonsumsi nasi jagung atau beras ODNR. Sedangkan cara mengukur IMT, lanjutnya, yakni dengan membagi berat badan per tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.
"Berat badan dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat, yang normal antara 23-25. Jadi ada tes kebugaran jasmani. Indeks Masa Tumbuh, hasilnya kalau dibawah 23 kurus, 23-25 normal. 25-27 overweight. Lebih dari 27 obesitas. Kita lihat dulu, Februari akan dimulai," paparnya.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menegaskan untuk mengimplementasikan pola makan yang sehat kepada masyarakat harus terlebih dulu membangun kesadaran mereka. Jangan hanya sekedar nasi jagung, kata dia, tetapi gizi yang diasup juga harus seimbang, tetapi tak boleh berlebih.
"Tak harus nasi jagung, nasi lainnya bisa. Yang paling penting bukan padi, boleh jadi tiwul tapi jangan hanya pakai kelapa parut. Kalau pakai kelapa parut jadinya kue, pakai lauk pauk yang seimbang," ungkapnya.
Ia menegaskan dari gerakan sehat tersebut, Depok mendapat penghargaan Adikarya Pangan Nusantara di Indonesia. Serta penghargaan Pemerintah Kota Teladan dengan inisiatif diversifikasi pangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok dr Lies Karmawati menegaskan, pendataan tersebut juga terkait untuk mengukur Indeks Masa Tumbuh (IMT) masing-masing PNS. Caranya dengan bermacam-macam, seperti konseling gizi dan peningkatan olahraga kesehatan jasmani.
"Kami incar siapa saja PNS yang mengalami obesitas atau overweight. Karena itu program gerakan makan Sehari Tanpa Nasi (One Day No Rice) dapat membantu PNS lebih sehat," ungkapnya di Depok, Sabtu (18/01/2014).
Caranya, kata Lies, dengan banyak mengonsumsi nasi jagung atau beras ODNR. Sedangkan cara mengukur IMT, lanjutnya, yakni dengan membagi berat badan per tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.
"Berat badan dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat, yang normal antara 23-25. Jadi ada tes kebugaran jasmani. Indeks Masa Tumbuh, hasilnya kalau dibawah 23 kurus, 23-25 normal. 25-27 overweight. Lebih dari 27 obesitas. Kita lihat dulu, Februari akan dimulai," paparnya.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menegaskan untuk mengimplementasikan pola makan yang sehat kepada masyarakat harus terlebih dulu membangun kesadaran mereka. Jangan hanya sekedar nasi jagung, kata dia, tetapi gizi yang diasup juga harus seimbang, tetapi tak boleh berlebih.
"Tak harus nasi jagung, nasi lainnya bisa. Yang paling penting bukan padi, boleh jadi tiwul tapi jangan hanya pakai kelapa parut. Kalau pakai kelapa parut jadinya kue, pakai lauk pauk yang seimbang," ungkapnya.
Ia menegaskan dari gerakan sehat tersebut, Depok mendapat penghargaan Adikarya Pangan Nusantara di Indonesia. Serta penghargaan Pemerintah Kota Teladan dengan inisiatif diversifikasi pangan.
(hyk)
Explore More