Tak dibelikan softlens, pelajar gantung diri
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pelajar ditemukan tewas tergantung di kamarnya sekira pukul 08.00 WIB pagi tadi. Korban bernama Fransiskus diduga gantung diri karena tidak dibelikan softlens oleh orangtuanya.
Kapolsek Sawah Besar Kompol Shinto Silitongan mengatakan, pihaknya menerima laporan sekira pukul 08.20 WIB. Selanjutnya, tim identifikasi turun ke lokasi di Gang Fajar IV No. 5 Kartini, Jakarta Pusat.
Jasad korban diturunkan oleh pihak keluarga. Saat petugas datang, hanya tali yang digunakan untuk gantung diri masih melilit di atas daun pintu. Selanjutnya korban dibawa ke RS Husada untuk dilakukan autopsi.
Jasad Fransiskus pertama kali diketahui oleh orangtuanya yang curiga lantaran korban tidak keluar kamar sejak kemarin sore.
"Jadi korban sempat mengurung diri, setelah waktunya sekolah tidak keluar, orangtua korban mendobrak pintu dan menemukan korban sudah tewas," ujarnya, Kamis (16/1/2014).
Dari keterangan saksi, diketahui sebelum bunuh diri, korban sempat meminta sesuatu kepada orangtuanya. Namun permintaan tersebut tidak dituruti, sehingga korban mengurung diri dalam kamarnya dan tidak makan.
Orangtua korban Sukardi Setiawan (48), membenarkan kalau anaknya itu sempat meminta untuk dibelikan softlens. Namun, dirinya belum memiliki uang untuk menuruti permintaan anaknya itu.
Dirinya hanya menjanjikan, jika sudah ada uangnya akan dibelikan. Sukardi tidak mengira anak laki-lakinya itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara seperti ini.
"Saat saya dobrak, lidahnya menjulur keluar dan ada cairan dari kemaluannya," ucapnya singkat.
Kapolsek Sawah Besar Kompol Shinto Silitongan mengatakan, pihaknya menerima laporan sekira pukul 08.20 WIB. Selanjutnya, tim identifikasi turun ke lokasi di Gang Fajar IV No. 5 Kartini, Jakarta Pusat.
Jasad korban diturunkan oleh pihak keluarga. Saat petugas datang, hanya tali yang digunakan untuk gantung diri masih melilit di atas daun pintu. Selanjutnya korban dibawa ke RS Husada untuk dilakukan autopsi.
Jasad Fransiskus pertama kali diketahui oleh orangtuanya yang curiga lantaran korban tidak keluar kamar sejak kemarin sore.
"Jadi korban sempat mengurung diri, setelah waktunya sekolah tidak keluar, orangtua korban mendobrak pintu dan menemukan korban sudah tewas," ujarnya, Kamis (16/1/2014).
Dari keterangan saksi, diketahui sebelum bunuh diri, korban sempat meminta sesuatu kepada orangtuanya. Namun permintaan tersebut tidak dituruti, sehingga korban mengurung diri dalam kamarnya dan tidak makan.
Orangtua korban Sukardi Setiawan (48), membenarkan kalau anaknya itu sempat meminta untuk dibelikan softlens. Namun, dirinya belum memiliki uang untuk menuruti permintaan anaknya itu.
Dirinya hanya menjanjikan, jika sudah ada uangnya akan dibelikan. Sukardi tidak mengira anak laki-lakinya itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara seperti ini.
"Saat saya dobrak, lidahnya menjulur keluar dan ada cairan dari kemaluannya," ucapnya singkat.
(mhd)