Dikepung banjir, akhirnya Jokowi setuju modifikasi cuaca
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyayangkan lambannya Gubernur DKI, Joko Widodo menyetujui penggunaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Ibukota Jakarta. Padahal, rekayasa cuaca ini sudah diusulkan BNPB sejak beberapa bulan lalu.
"Kami sudah ajukan rencana rekayasa cuaca ke Pak Jokowi dari bulan Desember lalu dan hari ini baru ditandangani suratnya," katanya Kepala BNPB, Syamsul Maarif di Media Center Posko Nasional Penanggulangan Banjir di Gedung Dirjen Sumber Daya Air, Kemen PU, Jalan Patimura, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2014).
Syamsul menjelaskan, tekhnologi modifikasi cuaca yang telah mendapat persetujuan Gubernur ini akan dilangsung digunakan di Ibukota Jakarta besok hingga dua bulan ke depan dengan menggunakan metode penggaraman awan hujan.
"Secara administrasi semua sudah selesai. Kami akan lakukan mulai besok sampai dua bulan ke depan dengan penggaraman," bebernya.
Ia menerangkan, BNPB sebenarnya sudah dari jauh-jauh hari membentuk tim modifikasi cuaca bersama dengan BPPT. Namun hal itu belum bisa dilaksanakan sebelum mendapatkan tanda tangan Gubernur, Joko Widodo.
"Kami sudah siap dari jauh-jauh hari, cuma baru disetujui sekarang. Makanya kita akan langsung mulai besok," ucapnya.
Syamsul mengungkapkan, dengan menggunakan tekhnologi ini, pihaknya bersama BPPT akan mengarahkan awan hujan jatuh ke laut melalui teknik penggaraman.
"Jadi nanti hujan tidak lagi turun ke wilayah daratan, sehingga genangan akan terminimalisir," bebernya.
"Kami sudah ajukan rencana rekayasa cuaca ke Pak Jokowi dari bulan Desember lalu dan hari ini baru ditandangani suratnya," katanya Kepala BNPB, Syamsul Maarif di Media Center Posko Nasional Penanggulangan Banjir di Gedung Dirjen Sumber Daya Air, Kemen PU, Jalan Patimura, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2014).
Syamsul menjelaskan, tekhnologi modifikasi cuaca yang telah mendapat persetujuan Gubernur ini akan dilangsung digunakan di Ibukota Jakarta besok hingga dua bulan ke depan dengan menggunakan metode penggaraman awan hujan.
"Secara administrasi semua sudah selesai. Kami akan lakukan mulai besok sampai dua bulan ke depan dengan penggaraman," bebernya.
Ia menerangkan, BNPB sebenarnya sudah dari jauh-jauh hari membentuk tim modifikasi cuaca bersama dengan BPPT. Namun hal itu belum bisa dilaksanakan sebelum mendapatkan tanda tangan Gubernur, Joko Widodo.
"Kami sudah siap dari jauh-jauh hari, cuma baru disetujui sekarang. Makanya kita akan langsung mulai besok," ucapnya.
Syamsul mengungkapkan, dengan menggunakan tekhnologi ini, pihaknya bersama BPPT akan mengarahkan awan hujan jatuh ke laut melalui teknik penggaraman.
"Jadi nanti hujan tidak lagi turun ke wilayah daratan, sehingga genangan akan terminimalisir," bebernya.
(ysw)