Pelaku pencurian di bawah umur lebih tega
A
A
A
Sindonews.com - Aksi pencurian yang berujung dengan tindak kekerasan dinilai wajar. Alasannya, pencuri yang tidak berhasil dan kepergok biasanya tidak akan segan-segan melakukan kekerasan dan bahkan pembunuhan.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meilala mengatakan, kasus pencurian yang melibatkan anak di bawah umur biasanya disebabkan oleh budaya meniru.
Anak-anak itu perpikiran, kata dia, melihat pencuri kendaraan bermotor hidup mudah dan memiliki banyak uang. Terlebih lingkungan dan keluarga kurang memperhatikan anak-anak tersebut.
"Mereka anak-anak yang bukan spesialis akan lebih tega untuk melukai korbannya," katanya kepada wartawan, Kamis (9/1/2014)
Untuk mengurangi pencurian dengan kekerasan itu, kata Adrianus, pihak kepolisian harus tegas dalam menindak pelaku. Terlebih jika para pencuri tersebut memiliki penyakit pencuri kambuhan. "Kalau sudah kambuhan harus ditindak tegas," pungkasnya.
Baca:
Pelaku curanmor di Jakbar masih di bawah umur
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meilala mengatakan, kasus pencurian yang melibatkan anak di bawah umur biasanya disebabkan oleh budaya meniru.
Anak-anak itu perpikiran, kata dia, melihat pencuri kendaraan bermotor hidup mudah dan memiliki banyak uang. Terlebih lingkungan dan keluarga kurang memperhatikan anak-anak tersebut.
"Mereka anak-anak yang bukan spesialis akan lebih tega untuk melukai korbannya," katanya kepada wartawan, Kamis (9/1/2014)
Untuk mengurangi pencurian dengan kekerasan itu, kata Adrianus, pihak kepolisian harus tegas dalam menindak pelaku. Terlebih jika para pencuri tersebut memiliki penyakit pencuri kambuhan. "Kalau sudah kambuhan harus ditindak tegas," pungkasnya.
Baca:
Pelaku curanmor di Jakbar masih di bawah umur
(mhd)