Genangan di Jakarta akibat drainase buruk
A
A
A
Sindonews.com - Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta sejak pagi tadi berdampak terjadi genangan disejumlah wilayah Jakarta Pusat. Genangan terjadi disebabkan masih buruknya drainase dan gorong-gorong.
Di Jakarta Pusat setidaknya ada beberapa jalan yang tergenang akibat buruknya saluran. Seperti di Jalan Gunung Sahari genangan air mencapai 30 centimeter sehingga banyak kendaraan khususnya roda dua yang mogok.
Kawasan lainnya, Jalan Soeprapto, Cempaka Mas terjadi genangan air dengan kedalaman 20 centimeter, kemudian Menteng, Tugu Tani, Dipenogoro, Gambir juga terjadi genangan, namun tidak terlalu dalam dibanding dengan daerah lainnya.
Selain genangan, tiupan angin kencang disertai hujan deras menyebabkan beberapa dahan pohon di Jakarta Pusat tumbang. Seperti di Jalan Wahidin, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Beberapa dahan pohon angsana patah hingga menutupi jalur pejalan kaki.
Patahnya beberapa dahan pohon tersebut bermula ketika adanya tiupan angin kencang disaat hujan lebat. Secara tiba-tiba, dahan-dahan pohon itu patah dan menutupi trotoar jalan.
Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, permasalahan genangan di Jakarta disebabkan masih buruknya sistem drainase pada perkotaan DKI Jakarta. Akibatnya jalan utama maupun perumahan rumah warga kerap kali tergenang air.
"Sistem drainase di DKI Jakarta ini masih sangat buruk, ketika saluran penghubung menguap akibatnya genangan air mulai bermunculan. Sistem tata kelola drainase. DKI Jakarta masih buruk," ucap Yayat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Yayat menambahkan, permasalahan lainnya masih banyak warga DKI Jakarta yang masih belum mempunyai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Kebanyakan warga terutama pemukiman di pinggiran kali masih gemar membuang sampah di kali dibanding tong sampah, hal ini membuat saluran menjadi tersumbah yang berujung banjir.
Selain itu, Yayat mengatakan penurunan permukaan tanah DKI Jakarta bisa menjadi salah satu faktor terjadinya genangan. "Masalah sampah dan penurunan permukaan DKI Jakarta membuat genangan," keluh.
Ronald (39), seorang pengendara motor hampir tertimpa dahan pohon yang patah. Karena Traffic Light lagi merah dirinya berhenti menunggu pergantian lampu hijau.
Namun dahan pohon disampingnya tiba-tiba patah. Beruntung dirinya langsung menghindar. "Saat mendengar akan jatuh, saya langsung maju, sehingga tidak tertimpa dahan pohon," tuturnya.
Baca:
Genangan perparah kepadatan lalin di Jakbar
Di Jakarta Pusat setidaknya ada beberapa jalan yang tergenang akibat buruknya saluran. Seperti di Jalan Gunung Sahari genangan air mencapai 30 centimeter sehingga banyak kendaraan khususnya roda dua yang mogok.
Kawasan lainnya, Jalan Soeprapto, Cempaka Mas terjadi genangan air dengan kedalaman 20 centimeter, kemudian Menteng, Tugu Tani, Dipenogoro, Gambir juga terjadi genangan, namun tidak terlalu dalam dibanding dengan daerah lainnya.
Selain genangan, tiupan angin kencang disertai hujan deras menyebabkan beberapa dahan pohon di Jakarta Pusat tumbang. Seperti di Jalan Wahidin, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Beberapa dahan pohon angsana patah hingga menutupi jalur pejalan kaki.
Patahnya beberapa dahan pohon tersebut bermula ketika adanya tiupan angin kencang disaat hujan lebat. Secara tiba-tiba, dahan-dahan pohon itu patah dan menutupi trotoar jalan.
Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, permasalahan genangan di Jakarta disebabkan masih buruknya sistem drainase pada perkotaan DKI Jakarta. Akibatnya jalan utama maupun perumahan rumah warga kerap kali tergenang air.
"Sistem drainase di DKI Jakarta ini masih sangat buruk, ketika saluran penghubung menguap akibatnya genangan air mulai bermunculan. Sistem tata kelola drainase. DKI Jakarta masih buruk," ucap Yayat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Yayat menambahkan, permasalahan lainnya masih banyak warga DKI Jakarta yang masih belum mempunyai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Kebanyakan warga terutama pemukiman di pinggiran kali masih gemar membuang sampah di kali dibanding tong sampah, hal ini membuat saluran menjadi tersumbah yang berujung banjir.
Selain itu, Yayat mengatakan penurunan permukaan tanah DKI Jakarta bisa menjadi salah satu faktor terjadinya genangan. "Masalah sampah dan penurunan permukaan DKI Jakarta membuat genangan," keluh.
Ronald (39), seorang pengendara motor hampir tertimpa dahan pohon yang patah. Karena Traffic Light lagi merah dirinya berhenti menunggu pergantian lampu hijau.
Namun dahan pohon disampingnya tiba-tiba patah. Beruntung dirinya langsung menghindar. "Saat mendengar akan jatuh, saya langsung maju, sehingga tidak tertimpa dahan pohon," tuturnya.
Baca:
Genangan perparah kepadatan lalin di Jakbar
(mhd)