Alasan proyek lift Monas mangkrak
A
A
A
Sindonews.com - Penggantian lift Monumen Nasional (Monas) yang ditargetkan selesai pada 15 Desember 2013 lalu meleset dari jadwal. Hingga kini, pengunjung Monas terpaksa harus kembali bersabar karena tidak bisa melihat pemandangan kota dari puncak Monas itu.
Penanggung Jawab Penggantian Lift Monas Murtono mengatakan, kendalanya adalah ukuran mesin lift yang lebih besar dari sebelumnya. Jika mesin sebelumnya berbobot 800 kilogram, mesin yang baru merek Hitachi lebih besar dan beratnya mencapai 1,5 ton.
Kendati demikian, sambungnya, untuk kemampuan daya tampung dan kecepatan lift sendiri tidak mengalami perubahan dari sebelumnya.
Hal lain yang membuat penggantian lift lebih lama adalah struktur bangunan yang terbilang sulit. Karena, kata dia, pihaknya harus membuat jalur baru yang terdiri dari rel. Rel tersebut sepanjang lima meter di sambung mulai dari cawan hingga puncak Monas.
"Jika ada alat yang bisa mengangkut tentu bisa lebih cepat. Ini kita mengangkat secara manual," tuturnya di Jakarta, Selasa (7/1/2013).
Tidak adanya celah dari cawan hingga ke puncak Monas menyebabkan pekerjaan penggantian lift juga menjadi lebih lama daripada jadwal yang ditentukan.
"Untuk angkat mesin ke tangga saja makan waktu dua hari, dari tangga sampai ke puncak perlu 10 hari," bebernya.
Menurut Murtono, pengerjaan penggantian lift dilakukan oleh PT Betania Prima dengan menurunkan delapan orang pekerja. Menurutnya penggantian lift baru akan selesai sekitar tanggal 20 Januari 2014 mendatang.
Kemudian, kata dia, lift tersebut baru bisa digunakan masyarakat sekira awal Februari 2014. "Sekarang sudah 90 persen, mudah-mudahan tanggal 20-an selesai," katanya.
Baca:
UPT Monas akui proyek lift molor
Penanggung Jawab Penggantian Lift Monas Murtono mengatakan, kendalanya adalah ukuran mesin lift yang lebih besar dari sebelumnya. Jika mesin sebelumnya berbobot 800 kilogram, mesin yang baru merek Hitachi lebih besar dan beratnya mencapai 1,5 ton.
Kendati demikian, sambungnya, untuk kemampuan daya tampung dan kecepatan lift sendiri tidak mengalami perubahan dari sebelumnya.
Hal lain yang membuat penggantian lift lebih lama adalah struktur bangunan yang terbilang sulit. Karena, kata dia, pihaknya harus membuat jalur baru yang terdiri dari rel. Rel tersebut sepanjang lima meter di sambung mulai dari cawan hingga puncak Monas.
"Jika ada alat yang bisa mengangkut tentu bisa lebih cepat. Ini kita mengangkat secara manual," tuturnya di Jakarta, Selasa (7/1/2013).
Tidak adanya celah dari cawan hingga ke puncak Monas menyebabkan pekerjaan penggantian lift juga menjadi lebih lama daripada jadwal yang ditentukan.
"Untuk angkat mesin ke tangga saja makan waktu dua hari, dari tangga sampai ke puncak perlu 10 hari," bebernya.
Menurut Murtono, pengerjaan penggantian lift dilakukan oleh PT Betania Prima dengan menurunkan delapan orang pekerja. Menurutnya penggantian lift baru akan selesai sekitar tanggal 20 Januari 2014 mendatang.
Kemudian, kata dia, lift tersebut baru bisa digunakan masyarakat sekira awal Februari 2014. "Sekarang sudah 90 persen, mudah-mudahan tanggal 20-an selesai," katanya.
Baca:
UPT Monas akui proyek lift molor
(mhd)