Cuma calo, pendemo Terminal Lebak Bulus diabaikan

Senin, 06 Januari 2014 - 18:36 WIB
Cuma calo, pendemo Terminal Lebak Bulus diabaikan
Cuma calo, pendemo Terminal Lebak Bulus diabaikan
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ogah ambil pusing aksi unjuk rasa ratusan pendemo di Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pasalnya, pendemo itu tidak murni dari sopir dan kondektur.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, penolakan relokasi itu hanya dilakukan oleh calo, pedagang dan petugas loket. Alasannya, pendemo itu tidak suka relokasi tersebut, karena akan mengurangi mata pencariannya.

"Jadi yang demo itu antaranya calo, pedagang dan petugas loket. Sudah dari dulu tuntutan mereka itu (pendemo), selalu penutupan terminal," katanya di Balai Kota Jakarta, Senin (6/1/2014).

Dia menjelaskan, pengalihan bus dari Terminal Lebak Bulus ke terminal lain sudah direncanakan sejak awal. Tapi kebijakan itu hanya diberlakukan bagi bus AKAP, bus dalam kota tetap beroperasi di terminal tersebut.

"Kita memang sudah punya rencana untuk mengalihkan terminal itu, tapi khusus bus AKAP. Sementara bus dalam kota dan busway tetap beroperasi," terangnya.

Sekadar diketahui, ratusan sopir, kondektur, tukang parkir hingga pedagang menggelar aksi unjuk rasa menolak penutupan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang kemudian dialihfungsikan sebagai Depo Mass Rapid Transit (MRT).

Pantauan di lapangan, para pengunjuk yang semula berkumpul di belakang terminal berbondong-bondong berjalan kaki ke depan terminal. Mengenakan atribut demonstrasi mulai dari spanduk hingga poster, mereka menggelar aksi unjuk rasa di tengah jalan.

Baca:
Demo 'penghuni' Lebak Bulus dihentikan aparat
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8102 seconds (0.1#10.140)