Pedagang daging di Pasar Kebayoran tewas dicelurit
A
A
A
Sindonews.com - Pedagang daging tewas bersimbah darah akibat terkena sabetan celurit setelah berkelahi dengan rekannya di bawah Fly Over Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan hari ini.
Korban yang mendapat dua kali sabetan di bagian punggung, meregang nyawa di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Sedangkan pelaku yang diketahui bernama Taripin (31) berhasil diamankan di Mapolsek Kebayoran Lama.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Noviana Nurrohmat mengatakan, peristiwa ini bermula ketika korban, Hendar (23) yang berprofesi sebagai pedagang daging berselisih dengan dengan adik pelaku atas nama M. Syaifudin.
"Awal mulanya adik pelaku lagi dagang kacang kemudian bicara sama tukang bakso kalau sudah siang dan menyuruh agar bersih-bersih. Kemudian korban tiba-tiba menonjok adik pelaku. Karena tidak terima, pelaku langsung membacok korban," katanya ketika dihubungi wartawan, Sabtu (28/12/2013).
Noviana melanjutkan, pelaku membacok korban sebanyak dua kali di bagian punggung dengan menggunakan celurit yang diambil secara spontan di lokasi.
Korban yang terkena bacokan, langsung roboh jatuh tersungkur ke tanah bersimbah darah.
"Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Jasadnya lalu dibawa dan divisum di Rumah Sakit Fatmawati," terangnya.
Sementara pelaku, lanjut Novi, digelandang ke Mapolsek Kebayoran Lama bersama barang bukti satu bilah celurit. Kasus perkelahian berujung pembunuhan ini dilimpahkan ke Mapolres Jakarta Selatan.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Dua orang saksi atas Naman (31) dan M Saifudin (14) sedang diperiksa," tutupnya.
Korban yang mendapat dua kali sabetan di bagian punggung, meregang nyawa di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Sedangkan pelaku yang diketahui bernama Taripin (31) berhasil diamankan di Mapolsek Kebayoran Lama.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Noviana Nurrohmat mengatakan, peristiwa ini bermula ketika korban, Hendar (23) yang berprofesi sebagai pedagang daging berselisih dengan dengan adik pelaku atas nama M. Syaifudin.
"Awal mulanya adik pelaku lagi dagang kacang kemudian bicara sama tukang bakso kalau sudah siang dan menyuruh agar bersih-bersih. Kemudian korban tiba-tiba menonjok adik pelaku. Karena tidak terima, pelaku langsung membacok korban," katanya ketika dihubungi wartawan, Sabtu (28/12/2013).
Noviana melanjutkan, pelaku membacok korban sebanyak dua kali di bagian punggung dengan menggunakan celurit yang diambil secara spontan di lokasi.
Korban yang terkena bacokan, langsung roboh jatuh tersungkur ke tanah bersimbah darah.
"Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Jasadnya lalu dibawa dan divisum di Rumah Sakit Fatmawati," terangnya.
Sementara pelaku, lanjut Novi, digelandang ke Mapolsek Kebayoran Lama bersama barang bukti satu bilah celurit. Kasus perkelahian berujung pembunuhan ini dilimpahkan ke Mapolres Jakarta Selatan.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Dua orang saksi atas Naman (31) dan M Saifudin (14) sedang diperiksa," tutupnya.
(mhd)