Kadisdik DKI: Pelajaran TIK dihapus, Bahasa Inggris tidak
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto membantah telah menghapus pelajaran Bahasa Inggris dari Sekolah Dasar (SD). Karena, bahasa tersebut sudah masuk sebagai muatan lokal.
"Bahasa Inggris tidak dihapus, dan tidak ada masuk ke kurikulum tapi muatan lokal," kata Taufik saat berbincang dengan Sindonews, Kamis (26/12/2013).
Dia menegaskan, dirinya tidak pernah mengatakan pelajaran Bahasa Inggris dihapuskan. Tetapi, dia menerangkan, guru dilarang mengantarkan mata pelajarannya menggunakan Bahasa Inggris karena sudah ada Bahasa Indonesia.
"Yang tidak boleh itu guru mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahua Alam) menggunakan pengantar pakai Bahasa Inggris, atau IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) menggunakan Bahasa Inggris. Karena, kita sudah punya bahasa kesatuan (yaitu) Bahasa Indonesia," terangnya.
Kata Taufik, pelajaran Bahasa Inggris sudah tidak ada di mata pelajaran SD tapi masuk ke muatan lokal. "Di Kurikulum KTSP (Tingkat Satuan Pendidikan) Bahasa Inggris di SD sudah masuk ke muatan lokal (mulok). Jadi tidak ada Bahasa Inggris dihapuskan," katanya.
Bahkan dia mengatakan, pelajaran Bahasa Inggris perlu dipelajari untuk masa depan. "Perlu mengenal Bahasa Inggris sejak dini," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan, pelajaran Tekhnologi Informasi dan Komputer (TIK) di SD memang sudah tidak ada di kurikulum. Karena, katanya, semua guru sudah seharusnya mempunyai keahlian tersebut.
"Pelajaran TIK memang sudah tidak lagi sebagai pelajaran karena bisa dipelajari di rumah. Kalaupun bentuk pelajaran TIK hanya bersifat konseling. Karena guru sudah harus paham itu," kata Taufik.
Baca berita terkait:
3 mata pelajaran utama di SD dihapus
Jokowi setuju Bahasa Inggris dihapus dari SD
"Bahasa Inggris tidak dihapus, dan tidak ada masuk ke kurikulum tapi muatan lokal," kata Taufik saat berbincang dengan Sindonews, Kamis (26/12/2013).
Dia menegaskan, dirinya tidak pernah mengatakan pelajaran Bahasa Inggris dihapuskan. Tetapi, dia menerangkan, guru dilarang mengantarkan mata pelajarannya menggunakan Bahasa Inggris karena sudah ada Bahasa Indonesia.
"Yang tidak boleh itu guru mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahua Alam) menggunakan pengantar pakai Bahasa Inggris, atau IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) menggunakan Bahasa Inggris. Karena, kita sudah punya bahasa kesatuan (yaitu) Bahasa Indonesia," terangnya.
Kata Taufik, pelajaran Bahasa Inggris sudah tidak ada di mata pelajaran SD tapi masuk ke muatan lokal. "Di Kurikulum KTSP (Tingkat Satuan Pendidikan) Bahasa Inggris di SD sudah masuk ke muatan lokal (mulok). Jadi tidak ada Bahasa Inggris dihapuskan," katanya.
Bahkan dia mengatakan, pelajaran Bahasa Inggris perlu dipelajari untuk masa depan. "Perlu mengenal Bahasa Inggris sejak dini," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan, pelajaran Tekhnologi Informasi dan Komputer (TIK) di SD memang sudah tidak ada di kurikulum. Karena, katanya, semua guru sudah seharusnya mempunyai keahlian tersebut.
"Pelajaran TIK memang sudah tidak lagi sebagai pelajaran karena bisa dipelajari di rumah. Kalaupun bentuk pelajaran TIK hanya bersifat konseling. Karena guru sudah harus paham itu," kata Taufik.
Baca berita terkait:
3 mata pelajaran utama di SD dihapus
Jokowi setuju Bahasa Inggris dihapus dari SD
(mhd)