Dikira mau digusur, Warga Meruya histeris
A
A
A
Sindonews.com - Kedatangan ratusan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat (Satpol PP Jakbar) ke lahan milik Pemprov DKI di Meruya Selatan, Jakarta Barat membuat sejumlah warga histeris.
Beberapa warga sempat akan melakukan perlawanan secara fisik namun urung setelah diberi penjelasan oleh petugas. Warga menyangka, ratusan petugas tersebut akan melakukan penggusuran tanpa ada pemberitahuan.
Dewi (46) salah satu warga yang histeris menerima kedatangan ratusan personel Satpol PP bersama polisi dan TNI.
"Kami pikir mau dibongkar, untuk itu kami mencoba bertahan. Tapi kalau hanya pengukuran ya silakan," ujarnya di lokasi, Kamis (19/12/2013).
Diakuinya, Dewi telah tinggal di lahan tersebut selama 15 tahun. Mengenai IMB, Dewi memang tidk memilikinya namun setiap tahun ia selalu membayar PBB.
"Kalau alasanya tidak punya IMB, pemerintah salah tempat. Banyak gedung dan perumahan di Meruya yang tidak memiliki IMB, kenapa tidak ditertibkan," tegasnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Jakarta Barat, Kardiman Sitindjak mengatakan untuk menghindari gesekan dengan warga, pihaknya sedikitnya menurunkan 450 personil gabungan yang terdiri dari Satpol PP, polisi dan TNI.
Sebab, berdasarkan informasi yang diterimanya setelah surat mengenai pembongkaran diedarkan sejak dua hari lalu ke warga, warga sangat menolak dan menentang adanya pengukuran.
"Kami bukan membongkar. Kami hanya mengawal pengukuran, dan memasang papan nama jika tanah ini milik Pemprov," ujarnya.
Beberapa warga sempat akan melakukan perlawanan secara fisik namun urung setelah diberi penjelasan oleh petugas. Warga menyangka, ratusan petugas tersebut akan melakukan penggusuran tanpa ada pemberitahuan.
Dewi (46) salah satu warga yang histeris menerima kedatangan ratusan personel Satpol PP bersama polisi dan TNI.
"Kami pikir mau dibongkar, untuk itu kami mencoba bertahan. Tapi kalau hanya pengukuran ya silakan," ujarnya di lokasi, Kamis (19/12/2013).
Diakuinya, Dewi telah tinggal di lahan tersebut selama 15 tahun. Mengenai IMB, Dewi memang tidk memilikinya namun setiap tahun ia selalu membayar PBB.
"Kalau alasanya tidak punya IMB, pemerintah salah tempat. Banyak gedung dan perumahan di Meruya yang tidak memiliki IMB, kenapa tidak ditertibkan," tegasnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Jakarta Barat, Kardiman Sitindjak mengatakan untuk menghindari gesekan dengan warga, pihaknya sedikitnya menurunkan 450 personil gabungan yang terdiri dari Satpol PP, polisi dan TNI.
Sebab, berdasarkan informasi yang diterimanya setelah surat mengenai pembongkaran diedarkan sejak dua hari lalu ke warga, warga sangat menolak dan menentang adanya pengukuran.
"Kami bukan membongkar. Kami hanya mengawal pengukuran, dan memasang papan nama jika tanah ini milik Pemprov," ujarnya.
(ysw)