1 korban kecelakaan kereta di Bintaro diamputasi
1 korban kecelakaan kereta di Bintaro diamputasi
A
A
A
Sindonews.com - Tim medis Rumah Sakit Fatmawati terpaksa mengambil tindakan amputasi bagi satu dari dua korban penumpang kereta Commuter Line yang mengalami kritis dalam kecelakaan kereta di Bintaro, Jakarta Selatan.
Dokter Spesialis Bedah Plastik RS Fatmawati, Dr Bismedi mengatakan, pasien yang diamputasi itu ialah korban atas nama Betty Ariyani (56), dengan kondisi luka bakar 60 persen pada bagian lengan kanan great empat hingga berkondisi hangus seluruhnya dan sudah tidak berfungsi.
"Kondisi itu menyebabkan pasien ini setelah diresustasi mengalami kencing merah. Karena itu setelah agak stabil, kami minta izin amputasi secepatnya. Awalnya, ibunya tak mau anaknya diamputasi, baru satu jam acc amputasi," katanya di RS Fatmawati, Senin (9/12/2013).
Sementara Natalie (23) korban lainnya, lanjut Dr. Bismedi, dalam kondisi sesak nafas dan masih tak sadarkan diri karena menghirup uap panas. Pasien yang menderita luka bakar 70 persen ini awalnya datang pukul 12.30 dan belum diketahui identitasnya atau Mrs X.
"Kami inkubasi, semua awalnya masih Mrs X karena belum ada identitas. Kemudian keluarganya datang," jelasnya.
Ia membeberkan, saat ini, Natalie masih berjuang keras dari pendarahan dan gangguan penafasan karena terkena luka bakar parah di bagian dada. Kini, penumpang kereta malang itu masih ditangani di ruang Intensive Care Unit (ICU).
"Dia diinkubasi dengan luka bakar luas tak bisa nafas. Jadi jaringan mati disayat agar mudah nafas. Itu sudah dilakukan di ruang resustasi. Kami selesaikan step by step," tandasnya.
Baca berita terkait:
Baru 3 bulan jadi teknisi KA, Sofyan meninggal dunia
Dokter Spesialis Bedah Plastik RS Fatmawati, Dr Bismedi mengatakan, pasien yang diamputasi itu ialah korban atas nama Betty Ariyani (56), dengan kondisi luka bakar 60 persen pada bagian lengan kanan great empat hingga berkondisi hangus seluruhnya dan sudah tidak berfungsi.
"Kondisi itu menyebabkan pasien ini setelah diresustasi mengalami kencing merah. Karena itu setelah agak stabil, kami minta izin amputasi secepatnya. Awalnya, ibunya tak mau anaknya diamputasi, baru satu jam acc amputasi," katanya di RS Fatmawati, Senin (9/12/2013).
Sementara Natalie (23) korban lainnya, lanjut Dr. Bismedi, dalam kondisi sesak nafas dan masih tak sadarkan diri karena menghirup uap panas. Pasien yang menderita luka bakar 70 persen ini awalnya datang pukul 12.30 dan belum diketahui identitasnya atau Mrs X.
"Kami inkubasi, semua awalnya masih Mrs X karena belum ada identitas. Kemudian keluarganya datang," jelasnya.
Ia membeberkan, saat ini, Natalie masih berjuang keras dari pendarahan dan gangguan penafasan karena terkena luka bakar parah di bagian dada. Kini, penumpang kereta malang itu masih ditangani di ruang Intensive Care Unit (ICU).
"Dia diinkubasi dengan luka bakar luas tak bisa nafas. Jadi jaringan mati disayat agar mudah nafas. Itu sudah dilakukan di ruang resustasi. Kami selesaikan step by step," tandasnya.
Baca berita terkait:
Baru 3 bulan jadi teknisi KA, Sofyan meninggal dunia
(mhd)
Explore More