Ini kronologi pembunuhan jasad dalam koper
A
A
A
Sindonews.com - Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, membeberkan kronologi pembunuhan Dewi Manapode alias Tante Henny (73) yang jasadnya ditemukan dalam sebuah koper di kawasan Bogor.
Kejadian bermula pada tanggal 30 Oktober lalu sekira pukul 12.00 WIB. Saat itu korban meminta pacarnya, Suherman alias Tomy yang berprofesi sebagai terapis untuk datang kerumahnya di Jalan MPR Raya No 22 Unit 16, Cilandak, Jakarta Selatan.
Tersangka yang kebetulan saat itu tengah libur pun mau untuk memenuhi permintaan pacarnya. Disaat itu, korban pun meminta tersangka untuk memperpanjang liburnya untuk menemani korban.
“Tapi tesangka ini menolak karena takut terkena teguran. Saat akan pulang korban terus memaksa hingga akhirnya tersangka dilempar korban dengan botol minyak urut,” bebernya di Mapolda Jabar, Jumat (6/12/2013).
Tak sampai disitu, korban yang kesal pun langsung mengambil sebuah pisau buah di dapur. Namun saat akan menikam tersangka, berhasil ditepis dan pisau tersebut berbalik menusuk dada kiri korban.
Tersangka yang kalap langsung membabi buta menghujamkan pisau itu ketubuh korban hingga sekira 57 kali tusukan sampai akhirnya korban meninggal dunia.
Korban yang sudah tak bernyawa ini langsung diseret oleh tersangka ke kamar mandi untuk membersihkan bekas lukanya.
“Saat itu tersangka pulang dan meminta bantuan temannya yang bernama Suhanda alias Wanda, untuk membuang jasad korban,” jelasnya.
Keduanya membawa korban yang sudah dimasukan ke dalam sebuah koper ke sebuah mobil. Hingga akhirnya mobil pun mengarah ke Bogor.
Disaat itulah, tersangka Suherman meminta bantuan temannya yang lain bernama Aep (DPO) untuk membantu membuang mayat korban.
“Oleh Aep ditunjukan lokasi yang aman adalah dekat pemakaman dialiran Sungai Cinyurup. Setelah sampai lokasi, Aep pun langsung pulang,” katanya.
Setelah ditinggal Aep, Suherman dan Suhanda pun menurunkan koper itu dan dibuang ke sungai dengan memberikan sebuah pemberat berupa dua buah karung berisi batu. Usai membuang, keduanya pun langsung pulang ke Jakarta.
Hingga akhirnya, pada 2 November salah seorang warga bernama Anin, menemukan jasad korban yang masih berada dalam koper tersebut.
Kejadian bermula pada tanggal 30 Oktober lalu sekira pukul 12.00 WIB. Saat itu korban meminta pacarnya, Suherman alias Tomy yang berprofesi sebagai terapis untuk datang kerumahnya di Jalan MPR Raya No 22 Unit 16, Cilandak, Jakarta Selatan.
Tersangka yang kebetulan saat itu tengah libur pun mau untuk memenuhi permintaan pacarnya. Disaat itu, korban pun meminta tersangka untuk memperpanjang liburnya untuk menemani korban.
“Tapi tesangka ini menolak karena takut terkena teguran. Saat akan pulang korban terus memaksa hingga akhirnya tersangka dilempar korban dengan botol minyak urut,” bebernya di Mapolda Jabar, Jumat (6/12/2013).
Tak sampai disitu, korban yang kesal pun langsung mengambil sebuah pisau buah di dapur. Namun saat akan menikam tersangka, berhasil ditepis dan pisau tersebut berbalik menusuk dada kiri korban.
Tersangka yang kalap langsung membabi buta menghujamkan pisau itu ketubuh korban hingga sekira 57 kali tusukan sampai akhirnya korban meninggal dunia.
Korban yang sudah tak bernyawa ini langsung diseret oleh tersangka ke kamar mandi untuk membersihkan bekas lukanya.
“Saat itu tersangka pulang dan meminta bantuan temannya yang bernama Suhanda alias Wanda, untuk membuang jasad korban,” jelasnya.
Keduanya membawa korban yang sudah dimasukan ke dalam sebuah koper ke sebuah mobil. Hingga akhirnya mobil pun mengarah ke Bogor.
Disaat itulah, tersangka Suherman meminta bantuan temannya yang lain bernama Aep (DPO) untuk membantu membuang mayat korban.
“Oleh Aep ditunjukan lokasi yang aman adalah dekat pemakaman dialiran Sungai Cinyurup. Setelah sampai lokasi, Aep pun langsung pulang,” katanya.
Setelah ditinggal Aep, Suherman dan Suhanda pun menurunkan koper itu dan dibuang ke sungai dengan memberikan sebuah pemberat berupa dua buah karung berisi batu. Usai membuang, keduanya pun langsung pulang ke Jakarta.
Hingga akhirnya, pada 2 November salah seorang warga bernama Anin, menemukan jasad korban yang masih berada dalam koper tersebut.
(ysw)