Ogah buat proposal, urusan banjir kewenangan PU

Selasa, 03 Desember 2013 - 16:53 WIB
Ogah buat proposal, urusan banjir kewenangan PU
Ogah buat proposal, urusan banjir kewenangan PU
A A A
Sindonews.com - Selain belum mengetahui secara resmi rencana pembelian lahan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di daerah Cimanggis, Depok.

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menegaskan, persoalan penanggulangan banjir sepenuhnya menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Soal situ yang akan dibeli DKI Jakarta, saya belum dapat pemberitahuan dari Pemprov DKI. Kewenangan ini adanya di Kementerian PU, semestinya bukan Pemda DKI yang melakukan itu, tapi Kementerian PU," tukasnya saat berkunjung ke kantor Okezone di Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2013).

Dia menegaskan, pihaknya tak akan membuat proposal pengajuan penanggulangan banjir kepada DKI Jakarta. Sebab situ di Depok, kata dia, juga sudah lebih dari cukup yakni lebih dari 20 titik lokasi.

"Dianggap adanya hubungan pemda sebenarnya ini kewenangan PU. Saya sering coba luruskan, bahwa untuk proposal dan sebagainya. Kita enggak ada grand design soal itu. Karena adanya di PU. Karena kami juga punya situ banyak 20 situ, atau 150 hektar luasnya," tegasnya.

Menurut Mahmudi, pihaknya sudah melakukan banyak hal untuk program pengendalian banjir seperti pembuatan sumur resapan atau sumur imbuhan. Terkait tudingan Depok sebagai biang kerok banjir, menurutnya, bumi memang tak didesain tak dapat menyerap air secara keseluruhan.

"Apakah tambah waduk atau dioptimalkan saja, teori gampangnya bumi kita memang tidak didesain serap seluruh air hujan, terutama di kawasan tropis, sehingga terpaksa harus ada sungai, keterpaksaan bumi menyerap air hujan, Margonda belum ada juga sudah terjadi sungai," ungkapnya.

Nur Mahmudi menambahkan, upaya pembuatan sumur resapan dan sumur imbuhan diklaim mampu menahan sebagian limpasan air hujan sebelum sampai ke Jakarta.

"Banjir kanal itu yang penting, limpasan itu memang di situ–situ ditampung juga, tetapi tetap berakhir lari ke Kali Pesanggrahan, lari terus sampai ke sana. Itu kami sudah ikhtiarkan pembuatan sumur resapan, sumur imbuhan, namun semua yang kita maksimalkan itu tetap enggak bisa nampung, tetap meskipun situ diperdalam sampai bermeter–meter, tetap saja ada limpahan," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7296 seconds (0.1#10.140)