Terminal dan stasiun di Depok bakal terintegrasi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota Depok bersama PT Kereta Api Indonesia akan bekerja sama merevitalisasi Terminal Depok yang terintegrasi dengan Stasiun Depok Baru.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Nasrun ZA mengatakan optimalisasi terminal Depok terus berjalan untuk meningkatkan kualitas terminal menjadi lebih modern dan mengintegrasikan angkutan umum dengan kereta.
"Ini agar terintegrasi, dan upaya kami untuk membuat penumpang menjadi lebih nyaman," katanya kepada wartawan, Minggu (1/12/2013).
Peran Pemerintah Kota, kata dia, adalah menyiapkan akses jalan sementara pembangun akan dilakukan oleh pihak ketiga. Peran Dishub, lanjutnya, juga dalam hal pengaturan trayek angkot yang akan masuk terminal atau cukup berhenti di terminal di sebelah stasiun.
"Pertimbangan lain, juga dengan membuat sarana penyeberangan bagi pejalan kaki. Nantinya masa untuk pejalan kaki nyeberang lewat bawah stasiun, ini yang sedang kami pikirkan," jelasnya.
Pembangunan Terminal Terpadu Depok diklaim menjadi satu keharusan. Nantinya, angkot dari arah barat masuk ke terminal depan stasiun. Sedangkan angkot dari arah timur masuk ke terminal belakang ITC.
"Itu bertahap akses jalannya. Aksebilitas timur ke barat juga kami pikirkan. Kalau itu selesai, baru kita pindahkan angkot. Dishub hanya leading sector yang mengelola terminal," tegasnya.
Pembangunan terminal dengan konsep terpadu diklaim akan menguntungkan banyak pihak. Dari mulai masyarakat sebagai pengguna angkutan, sopir, pemilik kendaraan, pedagang, dan pemerintah. Sebab kondisi terminal Depok saat ini semakin overload dengan jumlah angkot lebih dari 3.000 unit.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Nasrun ZA mengatakan optimalisasi terminal Depok terus berjalan untuk meningkatkan kualitas terminal menjadi lebih modern dan mengintegrasikan angkutan umum dengan kereta.
"Ini agar terintegrasi, dan upaya kami untuk membuat penumpang menjadi lebih nyaman," katanya kepada wartawan, Minggu (1/12/2013).
Peran Pemerintah Kota, kata dia, adalah menyiapkan akses jalan sementara pembangun akan dilakukan oleh pihak ketiga. Peran Dishub, lanjutnya, juga dalam hal pengaturan trayek angkot yang akan masuk terminal atau cukup berhenti di terminal di sebelah stasiun.
"Pertimbangan lain, juga dengan membuat sarana penyeberangan bagi pejalan kaki. Nantinya masa untuk pejalan kaki nyeberang lewat bawah stasiun, ini yang sedang kami pikirkan," jelasnya.
Pembangunan Terminal Terpadu Depok diklaim menjadi satu keharusan. Nantinya, angkot dari arah barat masuk ke terminal depan stasiun. Sedangkan angkot dari arah timur masuk ke terminal belakang ITC.
"Itu bertahap akses jalannya. Aksebilitas timur ke barat juga kami pikirkan. Kalau itu selesai, baru kita pindahkan angkot. Dishub hanya leading sector yang mengelola terminal," tegasnya.
Pembangunan terminal dengan konsep terpadu diklaim akan menguntungkan banyak pihak. Dari mulai masyarakat sebagai pengguna angkutan, sopir, pemilik kendaraan, pedagang, dan pemerintah. Sebab kondisi terminal Depok saat ini semakin overload dengan jumlah angkot lebih dari 3.000 unit.
(ysw)