PKL KS Tubun kembali ke jalan

Selasa, 26 November 2013 - 22:28 WIB
PKL KS Tubun kembali ke jalan
PKL KS Tubun kembali ke jalan
A A A
Sindonews.com - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di PD Pasar Slipi Jaya yang telah direlokasi kembali turun ke jalan. Sedikitnya dari 44 PKL hanya empat yang bertahan di Pasar Slipi Jaya tersebut.

Berdasarkan pantauan, keadaan sejumlah kios yang berada di basement pasar tersebut nampak sepi. Hanya empat yang terlihat masih eksis berdagang.

Satu di basement dan tiga lainnya di lantai dasar. Padahal, sudah sejak sebulan lalu para PKL KS Tubun, Palmerah, Jakarta Barat diundi untuk mendapatkan kios tersebut.

Satu-satunya kios yang buka berada di basement pasar yakni milik Tasilah (35). Pedagang arang batok itu nampak bersantai menunggu pelanggan.

Dia megatakan, sejak direlokasi dari KS Tubun ke PD Slipi Jaya, sejumlah pedangang memang mengeluhkan sepinya pengunjug yang datang ke PD Slipi Jaya. Untuk itu, mereka memilih kembali berdagang di luar dibanding berdagang di PD Pasar Slipi Jaya.

"Mereka sempat berdagang selama seminggu, tetapi kembali keluar dengan alasan mereka di sini sepi pembeli. Ya memang sepi sih, tapi ada juga yang beralasan belum punya modal jualan, jadi belum bisa nempatin," kata Tasilah kepada wartawan di lokasi, Selasa (26/11/2013).

Tasilah sendiri bertahan lantaran dirinya tidak mau kembali berurusan dengan petugas penertiban. Untuk itu dia memiliki strategi sistem jemput bola.

Artinya, dia yang dibantu anaknya, Yudi (17), lebih mengantarkan belanjanya ke pelanggang dibanding pelanggan yang datang ke tempatnya. "Kalau nggak begitu ya kami makan apa," ungkapnya.

Salah satu PKL yang enggan menempati kios dan memilih berjualan di KS Tubun, Tumiran (55). Dia memilih berjualan di KS Tubun meski dia tahu melanggar ketertiban dan harus berhadapan dengan petugas penertiban.

"1996 saya pernah berdagang disana, saya cuma bertahan 3 bulan karena sepi. Disini kan (KS Tubun) kami berjualan dari pukul 16.00 WIB, setelah petugas Satpol PP selesai bertugas," ujarnya yang mengaku mendapatkan untung dalam sehari Rp150 ribu sampai Rp300 ribu di KS Tubun.

Pria dua anak itu menjelaskan, jika sejumlah pedagang sebenarnya mau direlokasi, tetapi bukan di PD Pasar Slipi Jaya yang bertempat di basment. Menurutnya, para pedagang berharap pemerintan menata pertokoan di kawasan KS Tubun sehingga tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas.

"Para pedagang ingin ditata di sepanjang gang Prihatin, Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat, samping Banjir Kanal Barat (BKB) yang jelas tidak menimbulkan kemacetan," ujar pria yang berjualan sepatu bekas itu.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5425 seconds (0.1#10.140)