Pelajar bengal, dihukum bersihkan WC terminal
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mengantisipasi kenakalan yan sudah menjurus kriminal, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan menerapkan sanksi sosial. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, perlu peran pemerintah pusat untuk mengubah Undang-undang.
"Yang kita benci itu perbuatan nakalnya. Karena itu, kalau kita sayang sama anak kita, yang nakal itu tetap harus ada hukuman. Tapi bukan hukuman yang membinasakan atau menyiksa anak. Melainkan hukuman yang bikin sadar dan ada efek jera," kata Basuki di sekolah Asisi, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (23/11/2013).
Meski adanya hukuman, pria yang disapa Ahok ini, minta aturannya diubah agar sanksinya bukan di penjara atau ditahan tapi ada sanksi yang lebih tepat buat mereka.
"Sanksi sosial itu kita minta KUHAP nya diubah. Penjara kan penuh. Anak nakal mungkin dihukum bersihkan WC di terminal-terminal. Itu yang harus kita lakukan," tukasnya.
Terkait aturan tersebut, Ahok menjelaskan harus ada terobosan hukum yang bersifat sosial sehingga tidak membuat anak tertekan dengan hukuman yang di kategorikan seperti penjara.
"Kita ngomong. Makanya kita tunggu KUHAP juga bahwa nanti ada terobosan ada hukuman sosial. Kalo itu direvisi dari kawan-kawan DPR sama pemerintah, mungkin ada hukuman sosial, mungkin bersihin WC, taman," terangnya.
"Yang kita benci itu perbuatan nakalnya. Karena itu, kalau kita sayang sama anak kita, yang nakal itu tetap harus ada hukuman. Tapi bukan hukuman yang membinasakan atau menyiksa anak. Melainkan hukuman yang bikin sadar dan ada efek jera," kata Basuki di sekolah Asisi, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (23/11/2013).
Meski adanya hukuman, pria yang disapa Ahok ini, minta aturannya diubah agar sanksinya bukan di penjara atau ditahan tapi ada sanksi yang lebih tepat buat mereka.
"Sanksi sosial itu kita minta KUHAP nya diubah. Penjara kan penuh. Anak nakal mungkin dihukum bersihkan WC di terminal-terminal. Itu yang harus kita lakukan," tukasnya.
Terkait aturan tersebut, Ahok menjelaskan harus ada terobosan hukum yang bersifat sosial sehingga tidak membuat anak tertekan dengan hukuman yang di kategorikan seperti penjara.
"Kita ngomong. Makanya kita tunggu KUHAP juga bahwa nanti ada terobosan ada hukuman sosial. Kalo itu direvisi dari kawan-kawan DPR sama pemerintah, mungkin ada hukuman sosial, mungkin bersihin WC, taman," terangnya.
(ysw)