Idris Abdul berharap pemilih muda tak golput
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengingatkan pada pemilih muda agar tidak menjadi golongan putih (golput). Karena golput juga memiliki konsekuensi yang sama dengan pemilih lainnya.
Menurutnya, jika pemilih muda menganggap golput tak memiliki beban karena telah memilih pemimpin itu adalah pandangan yang salah. Karena golput juga memiliki peranan dalam memenangkan satu calon.
"Jadi jangan karena ada suara golput jadi calon yang tidak mewakili justru terpilih. Jangan biarkan kesempatan itu terjadi karena golput," kata Idris usai acara Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden Menuju Pemilu Indonesia 2014 yang Lebih Baik di Sekar Peni, Depok, Kami (21/11/2013).
Diingatkan dia, jika masyarakat menginginkan pemimpin yang sesuai kriteria mereka maka jangan sampai pemilih menjadi golput. "Kalau nanti yang tidak dihendaki yang menang hanya karena beda tipis kan jadi nyesel sendiri. Jadi janganlah sia-siakan kesempatan karena ini menentukan nasib bangsa," tukasnya.
Untuk menekan angka golput di Depok maka pihaknya sudah melakukan berbagai upaya. Mulai dari sosialisasi hingga mendatangi langsung sasaran. Misalnya dengan bergabung dengan perkumpulan kegiatan.
"Dengan demikian kita dapat menyampaikan pesan yang akan kita sampaikan. Sangat penting untuk melakukan pendekatan persuasif pada pemilih pemula," imbaunya.
Idris menuturkan, sebagai pemilih muda mereka harus lebih bersemangat. Karena memilih pemimpin negara sebagai pengalaman baru mereka. Sehingga pemilih muda dapat mewujudkan pemimpin yang diidamkan.
"Kalau mereka mau pemimpin yang diidamkan ya harus diwujudkan, jangan hanya diam saja," pungkasnya.
Menurutnya, jika pemilih muda menganggap golput tak memiliki beban karena telah memilih pemimpin itu adalah pandangan yang salah. Karena golput juga memiliki peranan dalam memenangkan satu calon.
"Jadi jangan karena ada suara golput jadi calon yang tidak mewakili justru terpilih. Jangan biarkan kesempatan itu terjadi karena golput," kata Idris usai acara Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden Menuju Pemilu Indonesia 2014 yang Lebih Baik di Sekar Peni, Depok, Kami (21/11/2013).
Diingatkan dia, jika masyarakat menginginkan pemimpin yang sesuai kriteria mereka maka jangan sampai pemilih menjadi golput. "Kalau nanti yang tidak dihendaki yang menang hanya karena beda tipis kan jadi nyesel sendiri. Jadi janganlah sia-siakan kesempatan karena ini menentukan nasib bangsa," tukasnya.
Untuk menekan angka golput di Depok maka pihaknya sudah melakukan berbagai upaya. Mulai dari sosialisasi hingga mendatangi langsung sasaran. Misalnya dengan bergabung dengan perkumpulan kegiatan.
"Dengan demikian kita dapat menyampaikan pesan yang akan kita sampaikan. Sangat penting untuk melakukan pendekatan persuasif pada pemilih pemula," imbaunya.
Idris menuturkan, sebagai pemilih muda mereka harus lebih bersemangat. Karena memilih pemimpin negara sebagai pengalaman baru mereka. Sehingga pemilih muda dapat mewujudkan pemimpin yang diidamkan.
"Kalau mereka mau pemimpin yang diidamkan ya harus diwujudkan, jangan hanya diam saja," pungkasnya.
(kri)