Psikolog: Novi jelas mengalami kelainan jiwa
A
A
A
Sindonews.com - Novi Amelia diduga mengidap kelainan jiwa jenis major personality disorder. Gangguan jiwa ini disebabkan adanya akumulasi depresi dalam rentang waktu lama.
Akibat depresi mendalam yang ditanggungnya sendiri Novi sehingga dirinya tak memiliki ruang dan tempat untuk mencurahkan apa yang dirasakan.
"Individu ini cenderung tertutup. Dia sangat menutup diri dari lingkungan sosial. Dan tumpukan dari depresi itu terakumulasi," kata Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Enoch Markum, Rabu (20/11/2013).
Terkait sikap yang dilakukan Novi, Enoch menilai ada faktor lain yang menyebabkan model itu bertindak demikian. Dicontohkan, bisa saja tindakan yang dilakukan Novi dilakukan karena berkaitan dengan statusnya sebagai tersangka.
Dengan bersikap demikian, Enoch menilai ada upaya dari diri Novi untuk mendapatkan simpati publik. Dengan melihat kondisi kejiwaan Novi yang demikian, maka publik diharap dapat berempati sehingga menaruh rasa iba.
"Dia ingin mendapatkan rasa iba dari publik. Dibalik rasa stres yang dialami, dia ingin agar publik bersimpati padanya," tegas Enoch.
Dalam masa perawatan di RSKO pun Novi dirawat oleh psikiater. Artinya, dia memang mengalami gangguan jiwa. Namun Enoch menilai, narkotik yang dikonsumsi Novi sebagai upaya pelarian. Artinya, ketika dia sudah tidak memiliki ruang dan merasa tidak memiliki teman akibat penutupan kehidupan sosialnya, maka Novi melampiaskan pada narkotik.
"Ini sebagai escape mecanism (pelarian). Dengan narkotik dia merasa lebih damai, merasa lebih tenang. Padahal itu hanya halusinasi dia saja," paparnya.
Akibat depresi mendalam yang ditanggungnya sendiri Novi sehingga dirinya tak memiliki ruang dan tempat untuk mencurahkan apa yang dirasakan.
"Individu ini cenderung tertutup. Dia sangat menutup diri dari lingkungan sosial. Dan tumpukan dari depresi itu terakumulasi," kata Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Enoch Markum, Rabu (20/11/2013).
Terkait sikap yang dilakukan Novi, Enoch menilai ada faktor lain yang menyebabkan model itu bertindak demikian. Dicontohkan, bisa saja tindakan yang dilakukan Novi dilakukan karena berkaitan dengan statusnya sebagai tersangka.
Dengan bersikap demikian, Enoch menilai ada upaya dari diri Novi untuk mendapatkan simpati publik. Dengan melihat kondisi kejiwaan Novi yang demikian, maka publik diharap dapat berempati sehingga menaruh rasa iba.
"Dia ingin mendapatkan rasa iba dari publik. Dibalik rasa stres yang dialami, dia ingin agar publik bersimpati padanya," tegas Enoch.
Dalam masa perawatan di RSKO pun Novi dirawat oleh psikiater. Artinya, dia memang mengalami gangguan jiwa. Namun Enoch menilai, narkotik yang dikonsumsi Novi sebagai upaya pelarian. Artinya, ketika dia sudah tidak memiliki ruang dan merasa tidak memiliki teman akibat penutupan kehidupan sosialnya, maka Novi melampiaskan pada narkotik.
"Ini sebagai escape mecanism (pelarian). Dengan narkotik dia merasa lebih damai, merasa lebih tenang. Padahal itu hanya halusinasi dia saja," paparnya.
(ysw)