Direktur perusahaan proyek Hambalang 'terjun' dari JPO
A
A
A
Sindonews.com - Entah apa yang ada dibenak Ikuten Sinulingga (48). Warga Jalan Komplek DPR RI Blok F2 No 448 RT 12/RW 05 Rajawali, Pancoran, Jakarta Selatan itu nekat lompat dari Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Halte Transjakarta Cawang Supoyo pagi ini.
Pria yang bekerja sebagai Direktur Investasi di perusahaaan konstruksi PT Wijaya Karya (Wika) Realty itu mencoba mengakhiri hidupnya dengan melompat dari JPO setinggi lima meter.
"Korban melompat sekira pukul 06.45 WIB, menderita luka, nyawanya masih tertolong, saksi yang menemukan langsung membawa ke rumah sakit," ujar Kanit Reskrim Polsek Jatinegara Iptu Ambarita saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (19/11/2013).
Saat ini, kata Ambarita, korban masih mendapatkan perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI). Korban mengalami luka pada bagian mulut, dahi, dengkul sebelah kanan memar dan patah pada lengan kanan atas. "Kami masih periksa tiga saksi yang melihat kejadian," imbuhnya.
Seperti diketahui, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, menyebut perusahaan konstruksi Wijaya Karya terlibat dalam proyek Hambalang yang tengah diselidiki KPK.
Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu disebut membantu PT Adhi Karya dalam menyiapkan uang Rp100 miliar untuk mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Proyek pembangunan pusat pelatihan olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat itu, dilaksanakan oleh PT Adhi Karya dan Wijaya Karya sejak tahun 2010. Adhi Karya menggarap 70 persen, Wijaya Karya 30 persen.
Pria yang bekerja sebagai Direktur Investasi di perusahaaan konstruksi PT Wijaya Karya (Wika) Realty itu mencoba mengakhiri hidupnya dengan melompat dari JPO setinggi lima meter.
"Korban melompat sekira pukul 06.45 WIB, menderita luka, nyawanya masih tertolong, saksi yang menemukan langsung membawa ke rumah sakit," ujar Kanit Reskrim Polsek Jatinegara Iptu Ambarita saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (19/11/2013).
Saat ini, kata Ambarita, korban masih mendapatkan perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI). Korban mengalami luka pada bagian mulut, dahi, dengkul sebelah kanan memar dan patah pada lengan kanan atas. "Kami masih periksa tiga saksi yang melihat kejadian," imbuhnya.
Seperti diketahui, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, menyebut perusahaan konstruksi Wijaya Karya terlibat dalam proyek Hambalang yang tengah diselidiki KPK.
Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu disebut membantu PT Adhi Karya dalam menyiapkan uang Rp100 miliar untuk mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Proyek pembangunan pusat pelatihan olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat itu, dilaksanakan oleh PT Adhi Karya dan Wijaya Karya sejak tahun 2010. Adhi Karya menggarap 70 persen, Wijaya Karya 30 persen.
(mhd)