PT KAI tegaskan tak akan membuka Jalan Pepaya
A
A
A
Sindonews.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menegaskan tidak akan membuka Jalan Pepaya bagi warga Jalan Pepaya RT 002/RW 007, Pondok Cina, Beji, Depok dan sekitarnya. Karena dalam standar penerapan tiket elektronik (e-ticketing) harus dibarengi dengan sterilisasi.
Humas PT KAI Sukendar Mulya mengatakan, bagi penumpang yang memiliki tiket boleh berada di area stasiun. Seluruh penumpang, kata dia, harus keluar-masuk dari satu pintu, yaitu gate in atau gate out.
"Kalau dulu memang banyak jalan tikus. Tapi sekarang sudah satu pintu jadi tidak bisa lagi (membuka jalan pepaya). Ini kan untuk kepentingan bersama," kata Sukendar, Senin (18/11/2013).
Dia menambahkan, kalaupun dianggap menghambat para penyebrang dari stasiun menuju UI, maka pihaknya berupaya mencarikan jalan keluar lain. Misalnya dengan membangun jembatan penyebrangan orang (JPO). Namun itu pun berdasarkan permintaan dari UI dan akan diteruskan kepada direktorat perkertaapian.
Mengenai permintaan warga untuk membuat jalan setapak, Sukendar dengan tegas mengatakan tidak bisa.
"Sistemnya memang sepeti itu jika sudah diterapkan e-ticketing. Dengan demikian kondisi stasiun menjadi aman dan nyaman. Steril untuk semua. Sekarang kan masih masa penyesuaian jadi mungkin masih belum terbiasa," katanya.
Diakui dia, dengan penutupan jalan itu maka mahasiswa dan pengguna KRL menjadi harus berputar jauh. Mereka harus melalui Jalan Sawo yang masuk dari Gang Kober.
"Ini kan semua untuk ketertiban bersama. Steril untuk semua jadi memang harus satu pintu," tutupnya.
Baca berita terkait:
Jalan ditutup, warga akan demo
Humas PT KAI Sukendar Mulya mengatakan, bagi penumpang yang memiliki tiket boleh berada di area stasiun. Seluruh penumpang, kata dia, harus keluar-masuk dari satu pintu, yaitu gate in atau gate out.
"Kalau dulu memang banyak jalan tikus. Tapi sekarang sudah satu pintu jadi tidak bisa lagi (membuka jalan pepaya). Ini kan untuk kepentingan bersama," kata Sukendar, Senin (18/11/2013).
Dia menambahkan, kalaupun dianggap menghambat para penyebrang dari stasiun menuju UI, maka pihaknya berupaya mencarikan jalan keluar lain. Misalnya dengan membangun jembatan penyebrangan orang (JPO). Namun itu pun berdasarkan permintaan dari UI dan akan diteruskan kepada direktorat perkertaapian.
Mengenai permintaan warga untuk membuat jalan setapak, Sukendar dengan tegas mengatakan tidak bisa.
"Sistemnya memang sepeti itu jika sudah diterapkan e-ticketing. Dengan demikian kondisi stasiun menjadi aman dan nyaman. Steril untuk semua. Sekarang kan masih masa penyesuaian jadi mungkin masih belum terbiasa," katanya.
Diakui dia, dengan penutupan jalan itu maka mahasiswa dan pengguna KRL menjadi harus berputar jauh. Mereka harus melalui Jalan Sawo yang masuk dari Gang Kober.
"Ini kan semua untuk ketertiban bersama. Steril untuk semua jadi memang harus satu pintu," tutupnya.
Baca berita terkait:
Jalan ditutup, warga akan demo
(mhd)