Orangtua murid pertanyakan libur sepekan sekolah

Selasa, 12 November 2013 - 22:37 WIB
Orangtua murid pertanyakan libur sepekan sekolah
Orangtua murid pertanyakan libur sepekan sekolah
A A A
Sindonews.com - Buntut dari aksi demo puluhan siswa SMK Karismawita, kegiatan belajar mengajar (KBM) diliburkan sementara. KBM diliburkan sejak 12-15 November dan baru diaktifkan kembali pada Senin 18 November 2013 pekan depan. Sejumlah orangtua siswa yang ingin mempertanyakan peristiwa tersebut tidak dapat bertemu pihak sekolah karena gerbangnya dikunci.

Karyoto (42), wali murid mengatakan, dirinya ingin mengetahui informasi mengapa sekolah anaknya diliburkan secara mendadak. Dia menyayangkan, sekolah diliburkan sampai seminggu sehingga kegiatan belajar mengajar terhenti.

"Katanya sekolah diliburkan seminggu, saya ingin tahu ada-apa, soalnya tidak ada surat pemberitahuan kepada orangtua," kata Karyoto di Depok, Selasa (12/11/2013).

Karyoto mengatakan, anaknya pernah mendapatkan skors dari sekolah. Namun dia mengakui hal itu karena anaknya sempat tidak masuk sekolah tanpa izin selama sebulan. "Pernah juga ketahuan merokok. Tapi tidak langsung dikeluarkan, hanya di skors saja. Makanya saya khawatir waktu tadi anak saya bilang sekolah libur, benar atau tidak," ujarnta.

Kapolsek Sawangan Kompol Saderi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan di sekolah. Dikatakan, dirinya memang mendapatkan kabar dari Polsek Ciputat Tanggerang bahwa ditemukan celurit dan gear di truk saat polisi melakukan penggeledahan di mobil yang ditumpangi siswa-siswa tersebut.

Siswa yang diamankan Polsek Ciputat berjumlah 18 orang. Namun dirinya tidak mengetahui pasti mengapa sekolah hanya mengeluarkan 13 siswa pada Jumat 8 November 2013. Namun sekolah menawarkan akan memberikan rekomendasi pada sekolah baru.

Siswa yang diamankan adalah Ad (18), Rn (18), Al (17), Am (16), RP (16), Dn (16)(, AA (16), SB (16), Av (16), Td (16), Mk (16), Ed (17), Az (16). Mereka merupakan siswa SMK dan SMA Kharismawita.

"Sebelum naik truk, memang ada keributan antar siswa di jalan. Karena itulah polisi melakukan penggeledahan," katanya.

Terpisah, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menyesalkan jika sekolah mengeluarkan para siswa tersebut dari sekolah. Pasalnya, sekolah berfungsi sebagai pembinaan para siswa.

Pengeluaran siswa sekolah tersebut berdampak pada psikologis anak. "Sekolah juga bertanggung jawab untuk membentuk perilaku siswa," katanya.

Baca berita terkait:
Pecat 13 siswa, Disdidk Depok tegur SMK Kharismawita
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6260 seconds (0.1#10.140)