Razia, Sudinhub Jakpus dapat 117 pentil
A
A
A
Sindonews.com - Kendati petugas gencar merazia parkir liar dengan cara gembos ban, namun hal tersebut tak membuat pengendara kapok. Buktinya, dalam razia yang dilakukan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, petugas kembali merazia ratusan kendaraan di lokasi yang sama.
Harlem Simanjuntak Kasie Pengawasan dan Pengendalian lalu lintas sudin perhubungan Jakarta Pusat mengatakan, hasil giat operasi yang dilakukan jajarannya berhasil mencabut pentil sebanyak 117 kendaraan, terdiri 56 motor dan 61 mobil.
"Kami akan tingkatkan terus razia parkir liar yang ada di Jakarta Pusat," tegasnya di lokasi razia, Senin 11 November 2013.
Beberapa titik yang disisir petugas merupakan kawasan yang sebelumnya pernah di razia. Kawasan tersebut meliputi kolong Fly over Roxy mas, Jalan KH Hasyim Ashari, Gambir dan Tanah Abang, Cikini, Pangeran Diponegoro.
Sementara itu, Andi Rianto, pemilik kendaraan mengatakan, pemberlakuan cabut pentil awalnya memang memberatkan, namun untuk mengantisipasi dicabut pentilnya Andi memilih untuk menyediakan pentil cadangan dan pompa angin portable.
Menurut karyawan swasta ini minimnya lahan parkir membuat dirinya parkir di bahu Jalan. Andi hanya memarkirkan mobilnya di bahu jalan ketika ada urusan penting yang tidak memakan waktu lama.
"Tadi saya hanya jual emas, sekitar 10 menit, ban mobil saya sudah kempes," tuturnya di depan Stasiun Cikini.
Harlem Simanjuntak Kasie Pengawasan dan Pengendalian lalu lintas sudin perhubungan Jakarta Pusat mengatakan, hasil giat operasi yang dilakukan jajarannya berhasil mencabut pentil sebanyak 117 kendaraan, terdiri 56 motor dan 61 mobil.
"Kami akan tingkatkan terus razia parkir liar yang ada di Jakarta Pusat," tegasnya di lokasi razia, Senin 11 November 2013.
Beberapa titik yang disisir petugas merupakan kawasan yang sebelumnya pernah di razia. Kawasan tersebut meliputi kolong Fly over Roxy mas, Jalan KH Hasyim Ashari, Gambir dan Tanah Abang, Cikini, Pangeran Diponegoro.
Sementara itu, Andi Rianto, pemilik kendaraan mengatakan, pemberlakuan cabut pentil awalnya memang memberatkan, namun untuk mengantisipasi dicabut pentilnya Andi memilih untuk menyediakan pentil cadangan dan pompa angin portable.
Menurut karyawan swasta ini minimnya lahan parkir membuat dirinya parkir di bahu Jalan. Andi hanya memarkirkan mobilnya di bahu jalan ketika ada urusan penting yang tidak memakan waktu lama.
"Tadi saya hanya jual emas, sekitar 10 menit, ban mobil saya sudah kempes," tuturnya di depan Stasiun Cikini.
(ysw)