Puluhan buruh kembali tongkrongi pleno UMK Tangsel
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan buruh kawal pelaksanaan pleno penetapan Upah Minimum Kota (UMK) di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pleno yang diselenggarakan di ruang bagian belakang gedung Disnakertrans Kota Tangsel tersebut, buruh masih menunggui di depan pintu masuk ruangan itu.
"Kami akan tunggu di sini sampai pleno penetapan UMK selesai," pungkas Fikrul Huda, PUK Indah Kiat di lokasi, Senin (11/11/2013).
Sesekali sembari menunggu pleno, para buruh tersebut meneriakan yel-yel penyemangat. "Hidup buruh!" yang disambut teriakan serupa oleh puluhan buruh lainnya.
Suasana di luar ruang pleno pun sangat padat. Buruh merangsek ingin melihat jalannya pleno yang didalamnya berisi Dewan Pengupahan Kota (DPKO).
Sedikitnya ada tiga aliansi buruh yang memadati halaman depan ruang pelaksanaan pleno. Selain SBSI 1992, ada pula Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), dan K-SPSI Kota Tangsel.
Sebelumnya diberitakan, pleno ini merupakan lanjutan dari pleno yang digelar pada Jumat 8 November 2013.
"Pleno pertama deadlock, karena masing-masing pihak, buruh dan pengusaha, sangat keukeuh dengan UMK terbaru versi masing-masing," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel, Purnama Wijaya.
Makanya untuk hari ini, lanjutnya, Dinsosnakertrans Tangsel, berusaha untuk kembali menengahi kemauan pengusaha dan juga buruh.
Sebelumnya, para buruh bersikeras UMK 2014 harus naik sebesar Rp3.050.161 atau 34,5 persen dari KHL yang sudah disepakati kedua belah pihak.
"Sedangkan pengusaha menginginkan UMK terbaru nanti jumlahnya sama seperti KHL. Yakni Rp2.226.540," paparnya.
Baca berita terkait:
Penetapan UMK, puluhan buruh tongkrongi Dinsosnakertrans
Pleno yang diselenggarakan di ruang bagian belakang gedung Disnakertrans Kota Tangsel tersebut, buruh masih menunggui di depan pintu masuk ruangan itu.
"Kami akan tunggu di sini sampai pleno penetapan UMK selesai," pungkas Fikrul Huda, PUK Indah Kiat di lokasi, Senin (11/11/2013).
Sesekali sembari menunggu pleno, para buruh tersebut meneriakan yel-yel penyemangat. "Hidup buruh!" yang disambut teriakan serupa oleh puluhan buruh lainnya.
Suasana di luar ruang pleno pun sangat padat. Buruh merangsek ingin melihat jalannya pleno yang didalamnya berisi Dewan Pengupahan Kota (DPKO).
Sedikitnya ada tiga aliansi buruh yang memadati halaman depan ruang pelaksanaan pleno. Selain SBSI 1992, ada pula Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), dan K-SPSI Kota Tangsel.
Sebelumnya diberitakan, pleno ini merupakan lanjutan dari pleno yang digelar pada Jumat 8 November 2013.
"Pleno pertama deadlock, karena masing-masing pihak, buruh dan pengusaha, sangat keukeuh dengan UMK terbaru versi masing-masing," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel, Purnama Wijaya.
Makanya untuk hari ini, lanjutnya, Dinsosnakertrans Tangsel, berusaha untuk kembali menengahi kemauan pengusaha dan juga buruh.
Sebelumnya, para buruh bersikeras UMK 2014 harus naik sebesar Rp3.050.161 atau 34,5 persen dari KHL yang sudah disepakati kedua belah pihak.
"Sedangkan pengusaha menginginkan UMK terbaru nanti jumlahnya sama seperti KHL. Yakni Rp2.226.540," paparnya.
Baca berita terkait:
Penetapan UMK, puluhan buruh tongkrongi Dinsosnakertrans
(mhd)