Ratusan rumah bobrok di Depok masuk program RTLH
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mempernaiki hunian warga tak mampu, Kementerian Perumahan Rakyat menggelontorkan anggaran perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di kawasan Bojongsari, Depok.
Pemberian bantuan stimulan tersebut diberikan kepada 123 rumah dengan sasaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Kasatker Penyediaan Perumahan yang juga Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Swadaya Kemenpera, Sri Nurhayati mengatakan bantuan diberikan menjadi dua tipe yakni untuk rumah rusak sedang dan rumah rusak berat. Rumah rusak sedang sebesar Rp7,5 juta dan rumah rusak berat Rp15 juta.
"Ini bantuan stimulan yang sifatnya pengungkit. Diharapkan sumber daya yang lain akan muncul. Kami berikan untuk rumah yang sudah mau roboh," ujarnya di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan Tenaga Kerja Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Kamis (7/11/2013).
Kemenpera juga melakukan survey dan verifikasi sebelumnya dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah. 123 rumah rusak tersebut yakni 37 rusak berat dan 86 rusak sedang.
Sementara itu, Kasie Perumahan Pemukiman Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kota Depok Farid mengatakan dalam program tersebut pemerintah kota berperan untuk memberikan data rumah masyarakat miskin yang rusak berat. Setelah diverifikasi, 123 rumah di Bojongsari yang layak mendapatkan bantuan.
"123 unit, Bojongsari saja. Seleksinya ketat, harus benar-benar rumah bilik banget, lantai tanah, yang diusulkan dari kami 700 unit, tetapi setelah diverifikasi hanya 123 unit," jelasnya.
Pemberian bantuan stimulan tersebut diberikan kepada 123 rumah dengan sasaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Kasatker Penyediaan Perumahan yang juga Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Swadaya Kemenpera, Sri Nurhayati mengatakan bantuan diberikan menjadi dua tipe yakni untuk rumah rusak sedang dan rumah rusak berat. Rumah rusak sedang sebesar Rp7,5 juta dan rumah rusak berat Rp15 juta.
"Ini bantuan stimulan yang sifatnya pengungkit. Diharapkan sumber daya yang lain akan muncul. Kami berikan untuk rumah yang sudah mau roboh," ujarnya di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan Tenaga Kerja Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Kamis (7/11/2013).
Kemenpera juga melakukan survey dan verifikasi sebelumnya dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah. 123 rumah rusak tersebut yakni 37 rusak berat dan 86 rusak sedang.
Sementara itu, Kasie Perumahan Pemukiman Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kota Depok Farid mengatakan dalam program tersebut pemerintah kota berperan untuk memberikan data rumah masyarakat miskin yang rusak berat. Setelah diverifikasi, 123 rumah di Bojongsari yang layak mendapatkan bantuan.
"123 unit, Bojongsari saja. Seleksinya ketat, harus benar-benar rumah bilik banget, lantai tanah, yang diusulkan dari kami 700 unit, tetapi setelah diverifikasi hanya 123 unit," jelasnya.
(ysw)