Warga pertanyakan keseriusan Pemkot Tangsel
A
A
A
Sindonews.com - Warga Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mempertanyakan keseriusan Pemkot Tangsel dalam pembayaran pembebasan tanah yang masuk dalam pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere.
Salah seorang warga Jombang, Sofyan mengatakan, warga bersama Pemkot Tangsel dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah beberapa kali melakukan pertemuan. Namun, hingga kini belum juga ada realisasi yang jelas kapan pembebasan tanah dibayar.
"Pertemuan terkahir pada bulan puasa kemarin. Warga sudah setuju untuk pembebasan lahan. Tetapi, sampai sekarang belum ada realisasinya," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (5/11/2013).
Sofyan mengatakan, memiliki tanah seluas 800 meter persegi dengan luas bangunan 150 meter persegi. Menurut dia, Pemkot Tangsel dan BPN sudah melakukan pengukuran.
"Nilai tanah yang saya punya ditawar Rp1 juta hingga Rp3,7 juta. Karena lokasi tanah saya dipinggir jalan utama," ujar pria yang sudah puluhan tahun tinggal di lokasi itu.
Menurutnya, di lokasi yang tidak jauh dari tanahnya sudah dilakukan pembayaran pembebasan lahan.
"Yang lain sudah dibayar tanahnya. Tapi, di lokasi tanah saya sama warga lainnya belum juga tuh. Kami mempertanyakan keseriusan Pemkot Tangsel dalam pembebasan tanah ini," terangnya.
Sofyan mengatakan, pemilik lahan disekitar lokasi tanahnya tidak keberatan untuk dijual. Lantaran warga menyadari pembangunan tol merupakan untuk kepentingan umum. "Kami tidak menolak tanah kami dibebaskan. Kan untuk kepentingan bersama," ujarnya.
Sekda Kota Tangsel Dudung E Diredja mengatakan, Kementerian PU telah menganggarkan dana untuk pembangunan Tol Cinere-Serpong terebut.
"Semua dananya nanti dari pusat, kami hanya menyediakan lahan saja. Kita hanya bersifat membantu," terangnya.
Sebelumnya, pembebasan tanah tol sepanjang 20 kilometer tersebut menimbulkan masalah yang belum terselesaikan. Hal itu dipicu lantaran adanya penolakan pembebasan tanah di tiga perumahan di Kelurahan Serua, Ciputat serta di Pondok Cabe.
Untuk pembangunan tol yang menghubungkan Tangsel-Jaksel tersebut dibutuhkan lahan tak kurang dari 76 hektare, dengan panjang trek tak kurang dari 20 kilometer. Rutenya dimulai dari Cinere dan berakhir di Serpong.
Baca berita terkait:
Jelang pembebasan tol, warga diimbau waspadai calo
Salah seorang warga Jombang, Sofyan mengatakan, warga bersama Pemkot Tangsel dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah beberapa kali melakukan pertemuan. Namun, hingga kini belum juga ada realisasi yang jelas kapan pembebasan tanah dibayar.
"Pertemuan terkahir pada bulan puasa kemarin. Warga sudah setuju untuk pembebasan lahan. Tetapi, sampai sekarang belum ada realisasinya," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (5/11/2013).
Sofyan mengatakan, memiliki tanah seluas 800 meter persegi dengan luas bangunan 150 meter persegi. Menurut dia, Pemkot Tangsel dan BPN sudah melakukan pengukuran.
"Nilai tanah yang saya punya ditawar Rp1 juta hingga Rp3,7 juta. Karena lokasi tanah saya dipinggir jalan utama," ujar pria yang sudah puluhan tahun tinggal di lokasi itu.
Menurutnya, di lokasi yang tidak jauh dari tanahnya sudah dilakukan pembayaran pembebasan lahan.
"Yang lain sudah dibayar tanahnya. Tapi, di lokasi tanah saya sama warga lainnya belum juga tuh. Kami mempertanyakan keseriusan Pemkot Tangsel dalam pembebasan tanah ini," terangnya.
Sofyan mengatakan, pemilik lahan disekitar lokasi tanahnya tidak keberatan untuk dijual. Lantaran warga menyadari pembangunan tol merupakan untuk kepentingan umum. "Kami tidak menolak tanah kami dibebaskan. Kan untuk kepentingan bersama," ujarnya.
Sekda Kota Tangsel Dudung E Diredja mengatakan, Kementerian PU telah menganggarkan dana untuk pembangunan Tol Cinere-Serpong terebut.
"Semua dananya nanti dari pusat, kami hanya menyediakan lahan saja. Kita hanya bersifat membantu," terangnya.
Sebelumnya, pembebasan tanah tol sepanjang 20 kilometer tersebut menimbulkan masalah yang belum terselesaikan. Hal itu dipicu lantaran adanya penolakan pembebasan tanah di tiga perumahan di Kelurahan Serua, Ciputat serta di Pondok Cabe.
Untuk pembangunan tol yang menghubungkan Tangsel-Jaksel tersebut dibutuhkan lahan tak kurang dari 76 hektare, dengan panjang trek tak kurang dari 20 kilometer. Rutenya dimulai dari Cinere dan berakhir di Serpong.
Baca berita terkait:
Jelang pembebasan tol, warga diimbau waspadai calo
(mhd)