Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Libur Hijriah, jalur Puncak macet parah
Libur Hijriah, jalur Puncak macet parah
A
A
A
Sindonews.com - Libur tahun baru Islam 1435 Hijriah, banyak dimanfaatkan warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk rekreasi ke sejumlah tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat hari ini.
Akibat kunjungan warga Jabodetabek itu, arus lalu lintas di kawasan puncak itu sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB mengalami kemacetan parah sepanjang tujuh kilometer.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kemacetan terparah terjadi selepas Gerbang Tol (GT) Ciawi hingga wilayah Cipayung, Megamendung, Kabupaten Bogor.
Informasi diperoleh menyebutkan hingga pukul 12.00 WIB diperkirakan volume kendaraan meningkat hingga mencapai 15 ribu unit kendaraan roda empat yang memadati kawasan Puncak.
Selain disebabkan tidak seimbangnya volume kendaraan dengan kapasitas jalan, kemacetan kali ini juga lebih disebabkan tidak tertibnya pengguna jalan dan pedagang kaki lima di sepanjang jalur Puncak.
"Banyak kendaraan yang keluar masuk lokasi wisata dan tak sedikit juga kendaraan yang memarkirkan kendaraannya hingga memakan badan jalan," keluh Andri (45), warga Cipayung, Megamendung, Kabupaten Bogor di lokasi, Selasa (5/11/2013).
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bogor AKP M Chaniago menjelaskan, guna mengurai kepadatan pihaknya hanya memberlakukan sistem one way (satu arah) bagi kendaraan yang datang dari arah Jakarta menuju Puncak.
"Solusi mengatasinya kita berlakukan satu arah selama dua jam dengan mengutamakan kendaraan dari arah Jakarta ke Puncak pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, saat ini jalur sudah kembali diberlakukan dua arah," katanya.
Pihaknya akan kembali memberlakukan one way jika terjadi kepadatan dari arah Jakarta ke Puncak. "Tapi lihat situasi dan kondisi, kalau ternyata lebih padat dari arah Puncak ke Jakarta, maka kita akan berlakukan one way pada sore hari," terangnya.
Pasalnya, kepadatan kendaraan tempat wisata di kawasan Puncak sebagian besar mengunjungi tempat wisata, seperti Taman Wisata Matahari (TWM), Taman Safari Indonesia (TSI) dan kawasan Gunung Mas, Puncak. (mhd)
Akibat kunjungan warga Jabodetabek itu, arus lalu lintas di kawasan puncak itu sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB mengalami kemacetan parah sepanjang tujuh kilometer.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kemacetan terparah terjadi selepas Gerbang Tol (GT) Ciawi hingga wilayah Cipayung, Megamendung, Kabupaten Bogor.
Informasi diperoleh menyebutkan hingga pukul 12.00 WIB diperkirakan volume kendaraan meningkat hingga mencapai 15 ribu unit kendaraan roda empat yang memadati kawasan Puncak.
Selain disebabkan tidak seimbangnya volume kendaraan dengan kapasitas jalan, kemacetan kali ini juga lebih disebabkan tidak tertibnya pengguna jalan dan pedagang kaki lima di sepanjang jalur Puncak.
"Banyak kendaraan yang keluar masuk lokasi wisata dan tak sedikit juga kendaraan yang memarkirkan kendaraannya hingga memakan badan jalan," keluh Andri (45), warga Cipayung, Megamendung, Kabupaten Bogor di lokasi, Selasa (5/11/2013).
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bogor AKP M Chaniago menjelaskan, guna mengurai kepadatan pihaknya hanya memberlakukan sistem one way (satu arah) bagi kendaraan yang datang dari arah Jakarta menuju Puncak.
"Solusi mengatasinya kita berlakukan satu arah selama dua jam dengan mengutamakan kendaraan dari arah Jakarta ke Puncak pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, saat ini jalur sudah kembali diberlakukan dua arah," katanya.
Pihaknya akan kembali memberlakukan one way jika terjadi kepadatan dari arah Jakarta ke Puncak. "Tapi lihat situasi dan kondisi, kalau ternyata lebih padat dari arah Puncak ke Jakarta, maka kita akan berlakukan one way pada sore hari," terangnya.
Pasalnya, kepadatan kendaraan tempat wisata di kawasan Puncak sebagian besar mengunjungi tempat wisata, seperti Taman Wisata Matahari (TWM), Taman Safari Indonesia (TSI) dan kawasan Gunung Mas, Puncak. (mhd)
(hyk)
Explore More