Tusuk pelajar, dua alumni SMK ditangkap polisi
A
A
A
Sindonews.com - Polsek Cempaka Putih menangkap dua orang yang terlibat tawuran, dan terbukti menggunakan senjata tajam. Akibat tawuran tersebut, seorang pelajar terkena sabetan senjata tajam, dan mendapatkan perawatan di RS St Caroulus.
Kedua orang tersebut yakni Reynaldy alias Topeng (18) dan Rendy (20). Keduanya terbukti membacok korban dengan golok, dan menusuk menggunakan pecahan kaca.
Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih AKP Supriyadi mengatakan, kejadian berawal ketika SD (17) pelajar salah satu SMA di kawasan Kayu Manis menyebrang bersama teman-temannya ke arah Jalan Pramuka, tepatnya di depan Hotel Sentral.
Kemudian kedua pelaku alumni SMK Karya Guna, bersama rekannya yang memang sudah menunggu di tempat tersebut melempar korban yang bersama teman-temannya dengan botol mineral.
Tidak terima dengan lemparan tersebut, akhirnya korban dan rekan-rekannya membalas lemparan menggunakan batu sambil berteriak.
"Awalnya korban bersama teman-temannya tidak berniat tawuran, tapi karena diserang korban melawan," tutur Supriyadi, Rabu (30/10/2013).
Selanjutnya, karena kalah jumlah korban berlari, nahas SD tersandung dan terjatuh sehingga sempat menjadi bulan-bulanan musuhnya. Beruntung petugas datang ke lokasi dan membubarkan dua kelompok tersebut.
Setelah keadaan kondusif, baru diketahui ada korban yang mengalamin luka di tangan kirinya. "Kemungkinan korban berusahan menangkis sabetan benda tajam dari pelaku," tuturnya.
Setelah dibubarkan petugas menangkap dua orang yang masih memegang senjata tajam. Dari keterangan pelaku, dirinya berbuat hal itu karena memiliki dendam lama terhadap sekolah korban.
Atas perbuatannya, pelaku akan dikenakan Pasal 170 tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. "Beruntung pelaku dapat langsung ditangkap, sehingga tawuran tidak meluas," ucap Supriyadi.
Doni (32) warga sekitar mengatakan, di kawasan tersebut warga sebenarnya sudah kesal dengan aksi tawuran. Sehingga tidak jarang ketika ada tawuran, warga langsung menangkap atau bahkan malah melemparinya pelajar tersebut agar tidak tawuran.
Namun, karena sepi sehingga tawuran bisa pecah. "Memang kami juga selalu bertindak, jika ada tawuran pelajar. Tapi tadi kejadiannya juga tidak begitu lama," ujar Doni.
Mau tahu kiat mencegah tawuran, klik saja di sini.
Kedua orang tersebut yakni Reynaldy alias Topeng (18) dan Rendy (20). Keduanya terbukti membacok korban dengan golok, dan menusuk menggunakan pecahan kaca.
Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih AKP Supriyadi mengatakan, kejadian berawal ketika SD (17) pelajar salah satu SMA di kawasan Kayu Manis menyebrang bersama teman-temannya ke arah Jalan Pramuka, tepatnya di depan Hotel Sentral.
Kemudian kedua pelaku alumni SMK Karya Guna, bersama rekannya yang memang sudah menunggu di tempat tersebut melempar korban yang bersama teman-temannya dengan botol mineral.
Tidak terima dengan lemparan tersebut, akhirnya korban dan rekan-rekannya membalas lemparan menggunakan batu sambil berteriak.
"Awalnya korban bersama teman-temannya tidak berniat tawuran, tapi karena diserang korban melawan," tutur Supriyadi, Rabu (30/10/2013).
Selanjutnya, karena kalah jumlah korban berlari, nahas SD tersandung dan terjatuh sehingga sempat menjadi bulan-bulanan musuhnya. Beruntung petugas datang ke lokasi dan membubarkan dua kelompok tersebut.
Setelah keadaan kondusif, baru diketahui ada korban yang mengalamin luka di tangan kirinya. "Kemungkinan korban berusahan menangkis sabetan benda tajam dari pelaku," tuturnya.
Setelah dibubarkan petugas menangkap dua orang yang masih memegang senjata tajam. Dari keterangan pelaku, dirinya berbuat hal itu karena memiliki dendam lama terhadap sekolah korban.
Atas perbuatannya, pelaku akan dikenakan Pasal 170 tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. "Beruntung pelaku dapat langsung ditangkap, sehingga tawuran tidak meluas," ucap Supriyadi.
Doni (32) warga sekitar mengatakan, di kawasan tersebut warga sebenarnya sudah kesal dengan aksi tawuran. Sehingga tidak jarang ketika ada tawuran, warga langsung menangkap atau bahkan malah melemparinya pelajar tersebut agar tidak tawuran.
Namun, karena sepi sehingga tawuran bisa pecah. "Memang kami juga selalu bertindak, jika ada tawuran pelajar. Tapi tadi kejadiannya juga tidak begitu lama," ujar Doni.
Mau tahu kiat mencegah tawuran, klik saja di sini.
(stb)