DPRD Depok: Tanya dong ke warga Depok
A
A
A
Sindonews.com – Kendati sinyal Kota Depok akan masuk wilayah Jakarta terus menguat, namun DPRD Kota Depok menginginkan agar Depok masuk ke Provinsi Jawa Barat. JIka ingin lebih pasti lagi, seharusnya pemerintah bertanya langsung kepada warga Depok.
Menurut Ketua DPRD KOta Depok, Rintis Yanto, wacana yang dilemparkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tersebut dinilai tidak sejalan dengan Undang–Undang Nomor 15 tahun 1999 terkait pembentukan kotamadya daerah tingkat II Depok dan Cilegon.
"Jika wacana Depok akan digabungkan dengan wilayah Jabodetabek dalam konsep Megapolitan, hal itu masih bisa dipertimbangkan," katanya di kantornya, Selasa (29/10/2013).
Rintis mengkritisi Mendagri yang tiba–tiba melempar wacana tersebut ke public. Sebab tentunya yang harus ditanya terkait wacana tersebut pertama kali adalah masyarakat Depok langsung.
“Harusnya tanya warga Depok dulu, kan juga ada DPRD, DPR, dan Pemkot. Enggak bisa berwacana lempar ke publik, malah jadi kontra produktif,” tegasnya.
Menurutnya, untuk membentuk kota Depok saja sudah melewati proses yang panjang.
“Dulu kami ingin pisah dari Bogor saja perjuangannya 17 tahun, tiba-tiba mau disatukan dengan Jakarta, tunggu dulu dong,” tandasnya.
Menurut Ketua DPRD KOta Depok, Rintis Yanto, wacana yang dilemparkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tersebut dinilai tidak sejalan dengan Undang–Undang Nomor 15 tahun 1999 terkait pembentukan kotamadya daerah tingkat II Depok dan Cilegon.
"Jika wacana Depok akan digabungkan dengan wilayah Jabodetabek dalam konsep Megapolitan, hal itu masih bisa dipertimbangkan," katanya di kantornya, Selasa (29/10/2013).
Rintis mengkritisi Mendagri yang tiba–tiba melempar wacana tersebut ke public. Sebab tentunya yang harus ditanya terkait wacana tersebut pertama kali adalah masyarakat Depok langsung.
“Harusnya tanya warga Depok dulu, kan juga ada DPRD, DPR, dan Pemkot. Enggak bisa berwacana lempar ke publik, malah jadi kontra produktif,” tegasnya.
Menurutnya, untuk membentuk kota Depok saja sudah melewati proses yang panjang.
“Dulu kami ingin pisah dari Bogor saja perjuangannya 17 tahun, tiba-tiba mau disatukan dengan Jakarta, tunggu dulu dong,” tandasnya.
(ysw)