Sutarman harus selesaikan 'cacat' Timur Pradopo
A
A
A
Sindonews.com - Kapolri terpilih baru Jenderal Sutarman didesak untuk menyelesaikan kegagalan yang menjadi cacat Kapolri terdahulu terkait kasus teror pembunuhan terhadap polisi.
Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menegaskan, dengan kembali terjadinya pembunuhan anggota Brimob di Pasar Minggu, seharusnya menjadi tamparan tersendiri atas hutang yang pernah dipegang Timur Pradopo sebelumnya.
"Mantan Kapolri Timur Pradopo sudah gagal mengungkap kasus teror pembunuhan polisi ini. Hendaknya Jenderal Sutarman yang masa kepemimpinannya hanya 23 bulan tidak mengulang kegagalan Timur," kata Neta saat berbincang dengan Sindonews, Selasa (29/10/2013).
Neta beranggapan, meski kasus pembunuhan di Pasar Minggu bukanlah kasus penembakan, namun tetap saja itu menjadi tanggung jawab kepolisian untuk mengungkap kasus pembunuhan yang kembali mengorbankan anggotanya.
"Terlepas apa motifnya, kasus kematian anggota Brimob tersebut dan kasus kasus teror kematian pada anggota polisi lainnya harus segera diungkapkan Kapolri Sutarman," tegasnya.
Ditambahkannya, jika kasus ini akan dibiarkan mangkrak, makan kepercayaan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara dipastikan akan semakin memudar dan cenderung semakin membenci.
"Ini menjadi teror baru bagi warga Jakarta dan bukan mustahil teror kematian bagi anggota polisi ini akan terus muncul dan terjadi di Ibu Kota," tandasnya.
Baca berita terkait:
Pelaku pembunuh Brimob seorang diri
Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menegaskan, dengan kembali terjadinya pembunuhan anggota Brimob di Pasar Minggu, seharusnya menjadi tamparan tersendiri atas hutang yang pernah dipegang Timur Pradopo sebelumnya.
"Mantan Kapolri Timur Pradopo sudah gagal mengungkap kasus teror pembunuhan polisi ini. Hendaknya Jenderal Sutarman yang masa kepemimpinannya hanya 23 bulan tidak mengulang kegagalan Timur," kata Neta saat berbincang dengan Sindonews, Selasa (29/10/2013).
Neta beranggapan, meski kasus pembunuhan di Pasar Minggu bukanlah kasus penembakan, namun tetap saja itu menjadi tanggung jawab kepolisian untuk mengungkap kasus pembunuhan yang kembali mengorbankan anggotanya.
"Terlepas apa motifnya, kasus kematian anggota Brimob tersebut dan kasus kasus teror kematian pada anggota polisi lainnya harus segera diungkapkan Kapolri Sutarman," tegasnya.
Ditambahkannya, jika kasus ini akan dibiarkan mangkrak, makan kepercayaan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara dipastikan akan semakin memudar dan cenderung semakin membenci.
"Ini menjadi teror baru bagi warga Jakarta dan bukan mustahil teror kematian bagi anggota polisi ini akan terus muncul dan terjadi di Ibu Kota," tandasnya.
Baca berita terkait:
Pelaku pembunuh Brimob seorang diri
(mhd)