Wali Kota Depok: Pemuda Indonesia jangan jadi pecundang
A
A
A
Sindonews.com - Dalam sambutan upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail berpesan agar pemuda harus siap menghadapi ASEAN Community 2015.
"Dalam arus bebas ini menantang kita, apakah Indonesia jadi salah satu kontributor, pewarna, atau jadi korban malah?," tukasnya di Balai Kota Depok, Senin (28/10/2013).
Nur Mahmudi meminta agar pemuda selalu berpikir panjang dan lebih keras lagi. Apalagi sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan 60 persen penduduk Indonesia dibawah 40 tahun.
"Usia produktif 15-65 tahun, di Indonesia saat ini didominasi usia produktif. Apa kita hanya jadi pecundang atau pemain. Tidak bisa hanya dijadikan bahan diskusi, bahan seminar. Atau bahan ratapan. Jangan sampai jadi pecundang," tegasnya.
Nur Mahmudi menambahkan pemuda harus bertindak dan memiliki semangat kebangsaan yang kokoh, potensial, harus memiliki jwa toleransi yang baik. Pemuda, lanjutnya, harus menyadari bahwa mereka menjadi harapan bangsa.
"Kita harus kreatif, kokoh, sadar jadi harapan bangsa. Kita harus bekerja dan harus turun tangan. Jadilah pelaku - pelaku ekonomi dan harus bisa hand in hand dengan pemuda. Kita harus menyadari banyak adik-adik kita," tutupnya.
"Dalam arus bebas ini menantang kita, apakah Indonesia jadi salah satu kontributor, pewarna, atau jadi korban malah?," tukasnya di Balai Kota Depok, Senin (28/10/2013).
Nur Mahmudi meminta agar pemuda selalu berpikir panjang dan lebih keras lagi. Apalagi sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan 60 persen penduduk Indonesia dibawah 40 tahun.
"Usia produktif 15-65 tahun, di Indonesia saat ini didominasi usia produktif. Apa kita hanya jadi pecundang atau pemain. Tidak bisa hanya dijadikan bahan diskusi, bahan seminar. Atau bahan ratapan. Jangan sampai jadi pecundang," tegasnya.
Nur Mahmudi menambahkan pemuda harus bertindak dan memiliki semangat kebangsaan yang kokoh, potensial, harus memiliki jwa toleransi yang baik. Pemuda, lanjutnya, harus menyadari bahwa mereka menjadi harapan bangsa.
"Kita harus kreatif, kokoh, sadar jadi harapan bangsa. Kita harus bekerja dan harus turun tangan. Jadilah pelaku - pelaku ekonomi dan harus bisa hand in hand dengan pemuda. Kita harus menyadari banyak adik-adik kita," tutupnya.
(ysw)